Luasnya sekitar 330 meter persegi. Tempat ini tidak pernah dilewatkan oleh setiap jamaah haji atau umrah di Masjid Nabawi. Raudhah menjadi istimewa karena Rasulullah SAW banyak berjalan dari rumah ke masjid untuk beribadah, khususnya salat.
Di tempat itu, Rasul sering menyampaikan ilmu, berdzikir dan melaksanakan amal shalih lainnya. Oleh karena itu, seseorang yang berkunjung ke Masjid Nabawi disunnahkan untuk melaksanakan salat di sana.
Namun, tahun ini ada aturan yang cukup ketat untuk melaksanakan salat di Raudhah. Ada aplikasi yang dikeluarkan otoritas pengelola Masjid Nabawi. Tujuannya agar lebih tertib. Dengan aplikasi tersebut, umat Islam hanya bisa melaksanakan salat di Raudhan satu tahun sekali.
Ziarah Makam Nabi
Makam Rasulullah SAW berada di Masjid Nabawi, di tengah Makam Abu Bakar Sidik dan di pinggir makam Umar Bin Khatab. Maka, jika anda berada di Masjid Nabawi lantas tidak ziarah ke Makam Nabi, sebuah kerugian yang sangat besar.
Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa memiliki kemudahan, namun tidak menziarahi aku, berarti ia (sengaja, berniat) menjauhi aku," (HR At Thabrani).
Hadis lain, "Barangsiapa datang hanya untuk menziarahi aku, niscaya aku punya hak atas Allah sebagai pemberi syafaat untuknya," (HR at-Thabrani).
"Barangsiapa yang berziarah ke kuburku, maka wajib baginya mendapat syafaatku," (HR Ad-Daruquthi).
Maka, ketika anda berada di makam nabi sampaikanlah salam sebanyak mungkin. Lalu ketika hendak meninggalkan madinah, maka dianjurkan berpamitan dengan Masjid Nabawi serta menziarahi Makam Nabi.***