Presiden Jokowi Sebut Kondisi Pers Nasional Sedang Tak Baik-baik Saja dan HPN 2023 di Medan Sangat Meriah

- 10 Februari 2023, 21:57 WIB
Presiden Joko Widodo berpidato saat menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Lapangan Astaka Pancing, Medan, Sumatera Utara, Kamis (9/2/2023). Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Media telah berkontribusi besar dalam menyuarakan ajakan perjuangan Kemerdekaan Indonesia. ANTARA FOTO/Yudi/Lmo/foc.
Presiden Joko Widodo berpidato saat menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Lapangan Astaka Pancing, Medan, Sumatera Utara, Kamis (9/2/2023). Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Media telah berkontribusi besar dalam menyuarakan ajakan perjuangan Kemerdekaan Indonesia. ANTARA FOTO/Yudi/Lmo/foc. /Antara/Yudi/

KABAR CIREBON - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2023 di Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (9 Februari 2023). Acara yang digelar di Gedung Serba Guna Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tersebut, diikuti ribuan wartawan dari seluruh Indonesia.

Selain Joko Widodo, hadir pula sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, Ketua PWI Pusat Atal S. Depari, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, para Gubernur dan Wakil Gubernur se-Indonesia, Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota se-Indonesia.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum terlihat diantara para pimpinan daerah yang hadir pada puncak peringatan HPN tersebut. Pada acara gala dinner di Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara, Rabu (8 Februari 2023) malam, PWI Pusat memberikan penghargaan kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sebagai Kepala Daerah Peduli Peningkatan Kapasitas Wartawan Melalui Program 1.000 Uji Kompetensi Wartawan.

Baca Juga: HPN 2023 di Kota Cirebon, Ketua PWI: Ingat, UU Pers Hanya Lindungi Wartawan yang Profesional

Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan bahwa kondisi pers nasional sedang tidak baik-baik saja. "Dunia pers tidak sedang baik-baik saja. Saya ulang. Dunia pers tidak sedang baik-baik saja,” katanya.

Presiden menyebutkan salah satu tantangan yang dihadapi, yaitu banjir informasi di media sosial. “Dan pada saat yang sama, perusahaan pers menghadapi tantangan ekonomi saat iklan bermigrasi ke media digital,” ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, media konvensional sedang menghadapi ancaman peralihan sumber daya keuangan. “Hampir 60 persen belanja iklan diambil media digital terutama platform asing,” cetusnya.

Baca Juga: Peringati HPN, para Istri Polisi pun Dibekali Pelatihan Jurnalistik, Nevi: Kita Mendapatkan Pencerahan

Selanjutnya presiden mengatakan, dahulu isu utama yang dihadapi pers nasional tentang kebebasan pers. Sekarang isunya sudah bergeser, yaitu bagaimana membuat berita yang bertanggung jawab karena saat ini masyarakat dibanjiri berita dari media sosial, media digital, dan platform lainnya.

Menurutnya saat ini penyebaran informasi justru dibanjiri media tanpa redaksi. Media jenis baru itu kebanyakan dikendalikan kecerdasan buatan atau artificial intelligence yang hanya mementingkan sisi komersial

Presiden khawatir kehadiran media semacam itu akan menyingkirkan jurnalisme yang bertanggung jawab. Dia juga khawatir media konvensional yang memiliki redaksi dalam mengabarkan berita justru akan perlahan-perlahan terpinggirkan.

"Algoritma raksasa digital cenderung mementingkan sisi komersial saja, hanya akan mendorong konten-konten recehan yang sensasional," katanya.

Baca Juga: Peringatan HPN 2023, Bupati Imron: Diera Digital Media Banyak Tekanan yang Luar Biasa

Presiden menyampaikan, dalam Peringatan HPN Tahun 2023 di Kota Medan, pemerintah menyiapkan dua peraturan baru yang berkaitan dengan tanggung jawab media platform asing dan kerja sama platform asing dengan media massa konvensional.

Pada kesempatan yang sama, Ketua PWI Pusat, Atal S. Depari mengatakan, HPN 2023 di Sumatera Utara diselenggarakan pada 7-12 Februari 2023 dan diperkirakan dihadiri sekitar 7.000 orang, baik tamu undangan dari dalam dan luar negeri.

HPN dimeriahkan dengan berbagai kegiatan yang bersifat edukatif, peningkatan kapasitas media, pengembangan ekonomi daerah, dan hiburan. “Total ada 40 acara yang berlangsung selama empat hari. Mulai dari wartawan, tamu undangam pejabat hingga presiden,” tuturnya.

Atal berharap, pelaksanaan HPN Tahun 2023 di Sumatera Utara bisa membangkitkan semangat bersama dari krisis pandemi Covid-19. “Kita kembali menapaki jalan pembangunan dan kemajuan bangsa dengan optimis kebersamaan nasional,” cetusnya.

Baca Juga: Ketua MPR RI Bamsoet Dukung Penyelenggaraan Hari Pers Nasional 2023 dan Presiden Jokowi Hadir di Puncak HPN

Penghargaan untuk Gubernur Jabar Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum pada acara puncak peringatan HPN di Gedung Serba Guna Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengatakan, Program 1.000 UKW digelar sejak pertengahan tahun 2022 hingga Agustus 2023 yang terbagi dalam beberapa angkatan. Kegiatan berlangsung di sejumlah kabupaten dan kota di Jabar.

Program tersebut merupakan wujud pemerintah yang punya harapan besar terhadap kiprah media di Jabar khususnya, dan Indonesia umumnya, Dia berharap agar dapat terus memberi manfaat bagi seluruh masyarakat. Termasuk, untuk mampu menyatukan persepsi terhadap nasionalisme di tengah keberagaman, sesuai semboyan bangsa bhinneka tunggal ika.

“Harapan saya, pers nasional tetap sesuai dengan harapan kita semua. Yaitu di samping media pemberitaan, memberikan, memberitakan hal yang positif, bermanfaat dan juga membawa kemaslahatan. Tetap jaga persatuan dan kesatuan,” ujarnya.

Baca Juga: Peringatan HPN di Kota Cirebon, Wakil Wali Kota: Kami Tanpa Wartawan Tidak Ada Apa-apanya

Dia melanjutkan, kehadiran pers sangat dibutuhkan baik oleh pemerintah selaku pelaksana negara berdasarkan Undang-undang Dasar 1945, juga bagi masyarakat. Melalui media massa, kata dia, timbul interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya pembangunan dan kesejahteraan bangsa.

“Kami Pemerintah Provinsi Jawa Barat butuh media untuk menyambungkan lidah kami, mempertajam mata kami, memperpanjang telinga kami dengan masyarakat. Juga masyarakat, kami yakin butuh kehadiran media untuk menyampaikan harapan dan keinginan kepada pemerintah. Bisa diambil kesimpulan, bahwa media salah satu hal untuk mempertemukan pemimpin dengan rakyat. Sukses untuk insan-insan media, khususnya insan media Jawa Barat,” tuturnya.

Apresiasi diungkapkan Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers pada Dewan Pers Yadi Hendriana atas kepedulian Pemprov Jabar dalam meningkatkan kapasitas wartawan/jurnalis. Yaitu mengadakan uji kompetensi wartawan (UKW) untuk 1.000 jurnalis se-Jawa Barat.

Baca Juga: Peringati HPN 2023, PWI Bareng Alfamart Bagi-bagi Paket Sembako

“Kepedualian Pemprov Jabar patut kita apresiasi karena program ini akan menjadi ajang peningkatan kualitas jurnalis. Dan kami mendorong rekan-rekan jurnalis untuk meningkatkan kapasitas dan juga memupuk integritas untuk menghasilkan karya jurnalistik yang bermanfaat bagi publik. Salah satunya dengan mengikuti program UKW," ujar Yadi.***

Editor: Jejep Falahul Alam

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah