Inilah Golok Pusaka Terpanjang di Dunia dari Karawang yang Bikin Tiga Negara di Asia Tercengang

- 20 Mei 2023, 18:04 WIB
Inilah Golok Pusaka Terpanjang di Dunia dari Karawang yang Bikin Tiga Negara di Asia Tercengang, foto diambil Sabtu, 20 Mei 2023.*
Inilah Golok Pusaka Terpanjang di Dunia dari Karawang yang Bikin Tiga Negara di Asia Tercengang, foto diambil Sabtu, 20 Mei 2023.* /Kabar Cirebon/Foto Muhammad Alif Santosa/

KABARCIREBON - Inilah golok pusaka terpanjang di dunia yang bikin tercengang. Golok pusaka itu ternyata dari Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Golok pusaka ini namanya golok lubuk atau bedog lubuk Karawang. Golok pusaka ini memiliki panjang bilah hingga gagang mencapai 7 meter dan lebar bilah 50 centimeter.

Bilah golok terbuat dari besi baja putih anti karat. Golok pusaka tersebut dibuat selama 4 bulan dengan ritual khusus.

Baca Juga: HPN Karawang, Ketua PWI Pusat: Selain Kritik Kinerja Pemerintah, Inilah Peran Penting Jurnalis

Golok pusaka itu dilaunching langsung oleh Bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana, Sabtu 20 Mei 2023 di atas panggung Galuh Street Carnival didampingi Forkopimda.

Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana didampingi Forkopimda dan Ketua PWI Pusat Atal S Depari launching golok pusaka Karawang terpanjang di dunia, Sabtu 20 Mei 2023.
Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana didampingi Forkopimda dan Ketua PWI Pusat Atal S Depari launching golok pusaka Karawang terpanjang di dunia, Sabtu 20 Mei 2023.

Launching golok pusaka itu ditandai dengan pemecahan air kembang dalam kendi ke bilah golok yang terbuat dari baja putih. Puluhan turis asing dari tiga negara yakni India, Korea Selatan dan Singapura tercengang menyaksikan peluncuran senjata pusaka asli Karawang.

Launching golok pusaka terpanjang di dunia ini juga berbarengan dengan perayaan Hari Pers Nasional (HPN) tingkat Jawa Barat, Sabtu 20 Mei hingga Minggu 21 Mei 2023 di Karawang. Maka, jempretan puluhan kamera membidik golok terpanjang di dunia itu.

Baca Juga: Koalisi Beda Reaksi Saat Menteri dari Golkar, Gerindra, PDIP, PKB dan Nasdem Ditahan di Era Jokowi

Perayaan HPN tingkat Jawa Barat tahun 2023 ini dipusatkan di Karawang, mengambil tema "Napak Jagad Tarumanegara". PWI Karawang sebagai tuan rumah berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Karawang maupun LSM Lodaya yang diketuai Nace Permana.

Dalam kesempatan itu, Ketua LSM Lodaya, Nace Permana bahkan nampak berapi-api memberikan sambutan di panggung HPN Jawa Barat di Karawang. Ia menegaskan, Karawang adalah pusat peradaban masyarakat Jawa Barat bahkan bangsa Indonesia.

Karena, Tarumanegara yang merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia merupakan cikal bakal lahirnya Nusantara. Tak hanya itu, peradaban Islam di Indonesia juga berawal dari Karawang. Dan Karawang juga kaya dengan pusaka peninggalan leluhur.

Baca Juga: Karawang Unjuk Golok Pusaka Panjang 7 Meter Lebar 50 CM Dibuat 4 Bulan Dilaunching Bupati di HPN Jabar 2023

Ia juga menjelaskan ide dibuatnya golok lubuk raksasa. Para seniman dan budayawan di Jawa Barat khususnya di Karawang ingin menegaskan jika golok lubuk merupakan alat perjuangan masyarakat Karawang melawan penjajah. Karenanya, golok lubuk menjadi ikon Karawang.

"Dan dalam waktu dekat akan kami daftarkan untuk masuk rekor MURI sebagai golok pusaka terpanjang di dunia," tutur Ketua LSM Lodaya, Nace Permana.

Golok lubuk raksasa sengaja dibuat para seniman dan budayawan Karawang dalam ukuran besar dengan baja berkualitas tinggi anti karat.

Baca Juga: Piala Dunia U-20 Argentina 2023 Adakah Timnas Indonesia? Simak Ini Cara Nonton dan Link Live Streaming

Setelah dilaunching, golok lubuk pusaka Karawang terpanjang di dunia diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Karawang untuk dirawat dan dijaga sebagai pusaka daerah.

"Golok lubuk ini adalah pusaka perjuangan masyarakat Karawang saat melawan penjajah," tuturnya.

Ketua LSM Lodaya, Nace Permana juga mengungkap peradaban Islam di Tanah Jawa tidak lepas dari Karawang. Karena, ulama-ulama besar di Tanah Jawa, termasuk wali songo banyak belajar dari Karawang melalui Syekh Quro atau Quratul Ain atau Syekh Mursahadatillah.

Syekh Quro membangun pondok pesantren di Karawang. Dalam sebuah riwayat dijelaskan, Prabu Silawangi yang merupakan Raja Padjajaran belajar Islam dari Syekh Quro hingga akhirnya menikah dengan santriwati bernama Subang Larang.

Subang Larang merupakan santri Syekh Quro. Dari pernikahan itu, lahir Pangeran Walangsungsang atau Mbah Kuwu Cirebon, Rara Santang dan Kiansantang. Rara Santang memiliki nama lain yakni Syarifah Mudaim yang kemudian menikah dengan ulama bernama Syarif Abdullah Umdatuddin Azmatkhan. Dari pernikahan itu, lahir Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.

Sementara itu, Bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana berharap gebyar HPN Jawa Barat 2023 di Karawang menjadi momentum kebangkitan budaya, pertumbuhan ekonomi dan kekayaan sumber daya alam.

"Ini adalah kolaborasi yang apik. Kabupaten Karawang sebagai tuan rumah HPN 2023 tingkat Jawa Barat bisa menjadi percontohan untuk daerah lain. Tentu, kita semua berharap dari acara ini memberikan dampak positif di sektor ekonomi, budaya, sosial, ilmu pengetahuan, dan kebahagiaan bagi masyarakat," tuturnya.

Jika di daerah lain di Jawa Barat punya pertanian, Karawang lebih lengkap. Kalau daerah lain punya pantai, Karawang pun ada. "Karawang punya semua, bahkan Rengasdengklok itu di Karawang," tuturnya.

Karawang Unjuk Golok Pusaka Panjang 7 Meter Lebar 50 CM Dibuat 4 Bulan Dilaunching Bupati dr. Cellica Nurrachadiana dalam HPN Jabar 2023 di Karawang, Sabtu-Minggu, 20-21 Mei 2023. Tampak delagasi dari tiga negara di Asia yakni India, Korea Selata dan Singapura hadir dalam acara itu (bawah).
Karawang Unjuk Golok Pusaka Panjang 7 Meter Lebar 50 CM Dibuat 4 Bulan Dilaunching Bupati dr. Cellica Nurrachadiana dalam HPN Jabar 2023 di Karawang, Sabtu-Minggu, 20-21 Mei 2023. Tampak delagasi dari tiga negara di Asia yakni India, Korea Selata dan Singapura hadir dalam acara itu (bawah).

Ketua PWI Pusat, Atal S Dapari mengaku kagum dengan HPN Jawa Barat di Karawang yang dihadiri sejumlah negara di Asia. Selain itu, HPN Karawang mengedapankan nilai-nilai kebudayaan yang menjadi pondasi dalam pembangunan daerah. Hal itu menjadi masukan untuk penyelanggaran HPN 2024 tingkat nasional.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x