BPJS Ketenagakerjaan Lindungi 40,4 Juta Tenaga Kerja dengan Total Dana yang Dikelola Mencapai Rp688 Triliun

KABARCIREBON - BPJS Ketenagakerjaan telah melindungi 40,2 juta tenaga kerja dengan total dana kelolaan mencapai Rp688 Triliun, pada Tahun 2023.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengungkapkan, dari 40,2 juta tenaga kerja yang terlindungi, 7,1 juta diantaranya pekerja bukan penerima upah (BPU), serta 4,3 jutanya pegawai non ASN, dan 1,8 juta merupakan pekerja rentan.

"Dengan total dana kelolan mencapai Rp688 Triliun, pada 2023 ini, BPJS Ketenagakerjaan juga telah membayarkan manfaat sebesar Rp40 Triliun kepada 3,4 juta pekerja atau bagi ahli waris, selain pemberian beasiswa pendidikan sebesar Rp279 Miliar kepada 65 ribu anak pekerja," ungkap Anggoro dalam acara penganugrahaan Paritrana Award, kemarin.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Bakso yang Murmer di Tembalang Semarang, Ada Pilihan Bakso Sadam dan Bakso Prasojo

Anggoro menyadari, hingga saat ini masih banyak pekerja yang belum terlindungi. Untuk itu, pihaknya berharap dengan adanya Paritrana Award ini mampu menjadi penambah semangat bagi seluruh pihak untuk saling bersinergi mewujudkan Universal Coverage Jamsostek

"BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen untuk selalu memberikan experience dan kualitas layanan terbaik kepada peserta, mulai saat mendaftar, aktif menjadi peserta, hingga klaim. Kami juga berkomitmen untuk mencapai Universal Coverage Jamsostek di tahun 2026. Tentunya, upaya ini juga memerlukan sinergi dan komitmen bersama dari seluruh stakeholders, diantaranya Kementerian maupun Lembaga, Pemerintah Daerah dan pelaku usaha,” ujar Anggoro.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Cirebon Sudarwoto menambhakan, pihaknya sangat mendukung coverage kepesertaan khususnya di wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan.

Baca Juga: Waw, Sekretaris BKPSDM Melamar Open Bidding Kuningan padahal Biasanya Jadi Panitia, Loloskah?

Berdasar data BPJS Ketenagakerjaan Cabang Cirebon telah melindungi 261.720 peserta yang terdiri dari peserta penerima upah (PU) 168.716, peserta bukan penerima upah (BPU) atau pekerja informal 43.876 dan peserta jasa konstruksi (Jakon) 49.128.

"Kami akan terus melindungi, melayani dan menyejahterakan pekerja dan keluarganya”. tutup Sudarwoto.***