Gonggongan Anjing Tak Wajar Bisa Jadi Tanda Akan Terjadinya Gempa Bumi

- 4 Januari 2024, 11:52 WIB
Seorang wanita digigit anjing saat berjalan-jalan di CFD Kota Malang, pemilik tidak bertanggung jawab. Ini Etika yang wajib diketahui para pemilik hewan peliharaan.
Seorang wanita digigit anjing saat berjalan-jalan di CFD Kota Malang, pemilik tidak bertanggung jawab. Ini Etika yang wajib diketahui para pemilik hewan peliharaan. /pexels.com/cottonbro studio/

KABARCIREBON - Jangan anggap sepele gonggongan anjing yang tak wajar. Karena, itu bisa menjadi awal dari tanda-tanda akan terjadinya gempa bumi. Karena, gonggongan anjing itu, menunjukan nalurinya tentang tanda-tanda membahayakan.

Gonggongan anjir yang keras dan berurutan menandakan adanya kondisi bahaya, tidak biasa dan mengkhawatirkan. Gonggongan ini bermaksud memberikan informasi kepada pemilik seputar hal yang membahayakan.

Lalu, gonggongan anjing bernada tinggi dan berulang tanpa jeda, menunjukan rasa takut. Biasanya gonggongan ini, disertai dengan bahasa tubuh. Seperti lebih agresif atau menghindari sesuatu yang membuatnya takut.

"Jangan dulu kesal atau bahkan menghukumnya bila mendengar anjing terus menggonggong. Karena, setiap gonggongan itu ada maknanya," ujar salah satu pencinta hewan Doni Herdaru dalam sebuah wawancara dengan media di Jakarta yang dikutip Kabar Cirebon, Kamis, 4 Januari 2024.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Apotek di Kota Bekasi yang Siap Melayani Warga, Ada Rujukan Apotek Hanira dan Apotek Roxy

Anjing termasuk salah satu hewan yang sangat pekat terhadap gelombang energi apa pun, termasuk yang bersumber dari aktivitas sesar aktif.

Karena, saat sesar aktif akan menghasilkan gelombang primer dengan kecepatan mencapai 5 kilometer per detik sebelum gelombang merusak datang yang sulit diprediksi kapan terjadi. Gelombang primer itu mampu ditangkap oleh anjing.

BMKG mengungkap Gempa Sumedang Jawa Barat dipicu oleh sesar aktif yang belum teridentifikasi atau terpetakan. Sejumlah pihak mengaitkan dengan Sesar Lembang.

Baca Juga: Serambi dan Tim Advokat se-Cirebon Dukung AMIN di Pilpres, Hamdan Zoelva: Target Kemenangan 60 Persen

Sesar Lembang merupakan patahan geser aktif yang terletak di Lembang, Bandung Barat. Panjangnya sekitar 29 kilometer dari Lembang hingga Padalarang.

Sesar Lembang setiap tahun aktif dan bergeser antara 3-5 milimeter. Jenis Sesar ini bergerak dengan pola geser ke kiri atau sinistral. Namun, di sejumlah titik ada yang berbelok dengan pola gerak menjadi naik dan thrusting.

Jalur Sesar Lembang melintasi Kecamatan Ngamprah, Cisarua, Parongpong hingga Lembang dengan populasi 500.000 jiwa. Aktivitas Sesar Lembang atau Patahan ini bisa menyebabkan gempa berkekuatan 6,8 hinga 7 skala Magnitudo.

Baca Juga: Musim Paceklik Tiba, Petani Majalengka Kesulitan Air

Gempa akibat Sesar Lembang pernah terjadi dan telah menyebabkan dua guncangan besar. Yakni terjadi pada abad ke-60 SM dan abad ke-15. Adapun gempa bumi kecil juga pernah terjadi di wilayah Bandung pada tahun 2011, 2017 dan 2021.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah