Belasan Kecamatan di Bandung Masuk Peta Zona Merah Sesar Lembang, Pergerakannya 3 Sampai 6 Mili Per Tahun

- 7 Januari 2024, 09:29 WIB
Peta Sesar Lembang di Bandung.*
Peta Sesar Lembang di Bandung.* /Kabar Cirebon/Google Earth/Pikiran Rakyat/

Dikutip Kabar Cirebon dari PikiraRakyat.Com yang bersumber dari Geomapid, data Jalur Sesar Lembang hasil penelitian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indoensia, Dr. Mudrik Rahmawan Daryono, dan Dr. Danny Hilman Natawidjaja, Sesar Lembang adalah sesar aktif yang terletak di selatan Gunung Tangkuban Perahu.

Penelitian menunjukkan panjang Sesar Lembang mencapai 29 kilometer, terbagi menjadi enam bagian yakni Cimeta di Padalarang, Cipogor di Lembang, Cihideung di Parongpong, Gunung Batu di Lembang, Cikapundung di Lembang dan Batu Loceng di Lembang.

Baca Juga: Kampanye Terbatas di Cirebon, PKS Usung Tema Seger Bener

Dengan letaknya di tengah Provinsi Jawa Barat, Sesar Lembang menjadi salah satu submer potensial gempa, terutama mengingat jaraknya yang hanya sekitar 10 kilometer di utara Bandung, ibukota provinsi tersebut yang dihuni oleh 8,6 juta orang.

Zonasi tingkat bahaya dibagi menjadi tiga kelas, rendah, sedang dan tinggi dengan setiap kelas ditandai oleh simbologi warna yang berbeda.

Tingkat bahaya rendah dicirikan oleh warna hijau tua, tingkat bahaya sedang ditandai dengan warna kuning, sementara tingkat bahaya tinggi diwakili oleh warna merah.

Baca Juga: Destinasi Wisats Mirip Bali dari Dulu Ada di Cirebon: Yukk Mengenal Lebih Dekat Perubahan Ada di Saung Sabin

Jumlah luasan wilayah yang tercakup dalam masing-masing tingkat bahaya memberikan gembaran yang lebih jelas. Wilayah dengan tingkat bahaya tinggi mencakpu luas seluas 3824,92 hektare.

Sementara wilayah dengan tingkat bahaya sedang mencakup luas yang lebih besar yakni 20398,92 hektare.

Di sisi lain, wilayah dengan tingkat bahaya rendah memiliki luasan 11959,03 hektare. Berdasarkan pengataman tersebut, dapat dibagi 3 kawasan yang terdampak sesar lembang yakni kawasan rawan (paling terdampak), kawasan sedang, dan kawasan rendah.

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah