Sutrisno menyatakan, bahwa sikap Dena diduga hanya sebatas mencari sensasi dan dampaknya telah menimbulkan kegaduhan di internal PDIP.
"Saya melihat Dena melakukan pengunduran diri dengan cara yang tidak benar. Seharusnya mekanismenya, melalui Ketua TMP, kemudian laporan ke DPC. Ini ujug ujug langsung ke DPC dengan membawa massa, dan hanya menyerahkan rompi, yang notabene bisa dibeli di pasar," kata Sutrisno menyoroti kemunduran itu dianggap tak sesuai.
Ketua DPC PDIP Majalengka, H Karna Sobahi, mengucapkan terima kasih atas klarifikasi yang diungkapkan Ketua TMP Majalengka, Sabungan Simatupang.
Dengan tegas, kata Karna, membantah klaim Dena Muhamad Ramdan yang menyebutkan mundurnya 150 kader PDIP. Ternyata itu hanya sebagai hoax dan kebohongan publik. Karena kenyataanya hanya ada 3 orang.
Baca Juga: Hari Ini, Jadwal dan Lokasi SAMSAT Keliling Kabupaten Cirebon Ada di 6 Lokasi
Karna menambahkan, bahwa dirinya telah menerima pesan singkat langsung dari Maruarar Sirait (Bang Ara) beliau pamit izin pamit keluar dari PDIP.
Contoh tindakan ini jelas sangat santun dan bijaksana. Namun perbedaan sikap dipertontonkan bendahara TMP, yang dinilai urakan karena membawa massa. Padahal seharusnya bisa mundur dengan cara yang baik dan sopan.
"Ini yang menjadi tanda tanya besar, ada motif apa dibalik semua ini," ungkap Karna Sobahi.
Baca Juga: Mayoritas Partai Politik di Kabupaten Cirebon Belum Laporkan LPJ Banpol, Bantuan Terancam Distop