KABARCIREBON - Santri senior Ciwaringin yang kini menjadi Staf Khusus Menteri Agama RI, Nuruzzaman mendapat dorongan kuat dari sejumlah pihak untuk nyalon Bupati Cirebon.
Dorongan kuat agar Nuruzzaman maju dalam bursa calon bupati Cirebon, karena melihat rekam jejaknya. Dari segi kompetensi, Nuruzzaman bukan figur kaleng-kaleng. Ia sosok yang mumpuni dan lengkap.
Selain seorang putra daerah, ia juga santri sekaligus akademisi. Ia dibesarkan dari keluarga dan lingkungan santri di Babakan Ciwaringin. Namanya tidak asing bagi keluarga besar Nahdlatul Ulama dan masyarakat Cirebon. Ia juga pernah menjabat Ketua GP Ansor Cirebon tahun 2008-2013.
Baca Juga: Mengenal Sosok Gus Abe, Figur Muda Kandidat Cabup Cirebon dari PKB yang Kuliah di Jerman
Kemudian di dunia akademisi, Nuruzzaman merupakan seorang dosen ilmu komunikasi dan politik di Universitas Gunung Jati Cirebon. Dunia politik baginya bukan hal baru. Ia terjun ke dunia politik untuk mensukseskan pencalonan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai Presiden RI.
Dan kini, Nuruzzaman mendapat amanah menjadi Staf Khusus Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas. Kemudian, ia juga mendapat amanah menjadi bendahara PBNU.
Karenanya, dengan segudang pengalaman, kompetensi, dan rekam jejak yang baik, sejumlah pihak meminta sudah saatnya Nuruzzaman berkiprah untuk daerah menjadi Bupati Cirebon.
Terkait dorongan kuat dari sejumlah pihak, pria kelahiran 30 Agustus 1973 itu cukup kaget. Nuruzzaman merasa, masih banyak tokoh yang lebih pantas darinya. Namun demikian, jika perintah itu datang dari kiai, maka pantang untuk menolak.
"Terus terang, saya sebagai seorang santri, dan orang NU, secara pribadi tidak punya ambisi dan kepentingan apa pun maju dalam bursa calon bupati. Tetapi, kalau kiai memerintah saya untuk maju, saya akan maju. Karena, santri itu pantang menolak perintah kiai," tutur Nuruzzaman saat ditemui Kabar Cirebon usai menghadiri Halal Bihalal di Kemenag Sumber, Kabupaten Cirebon, Selasa, 16 April 2024.