Network
“Politik itu tidak ada yang tidak mungkin, apa sih yang tidak mungkin dalam politik. Yang jelas pertama, kemungkinan itu harus dijalani secara bersama, kedua, kemungkinan itu harus mendapat restu dari kedua orang tuanya kan kita masing-masing punya orang tua,” ucapnya.
Baca Juga: SBH Bisa Jadi Kuda Hitam di Pilwalkot Cirebon
Meski sempat bicara politik, namun porsinya justru lebih sedikit. Dedi Mulyadi mengungkapkan kalau pertemuannya dengan Uu Ruzhanul Ulum yang juga mantan Bupati Tasikmalaya lebih banyak membahas soal jodoh.
“Saya tanya di Tasik ada gak sih yang kira-kira bisa jadi jodoh di pesantren Pak Uu. Kata Pak Uu banyak katanya, nanti saya juga mau ke sana (Tasik),".
"Bisa gak sih orang yang agak ke utara walaupun saya agak tengah berjodoh dengan orang selatan, kata Pak Uu bisa saja kalau dinikahkan dan direstui orang tuanya,” tuturnya.
Baca Juga: Gelombang Dukungan Menguat, Ribuan Kuwu se Jawa Barat Doakan Dedi Mulyadi Jadi Gubernur
Sementara itu, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, kedatangannya tidak atas perintah partai, melainkan komunikasi politik biasa antara dua sahabat lama.
PPP sendiri mempersilakan dirinya untuk berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan siapapun dalam menghadapi momentum Pilgub Jabar 2024.
Menurutnya, untuk urusan pilkada semua ditentukan oleh pusat. Sehingga kedatangannya saat ini tidak membahas hal tersebut dan sebatas silaturahmi biasa.
Baca Juga: Pilwalkot Cirebon 2024, Ketua PP Heri Hermawan Dapat Surat Penugasan dari Partai Golkar
