Lantas bagaimana dengan fenomena fosil buah-buahan seperti buah nangka yang ditemukan Hendra? Salah seorang arkeolog asal Indramayu, Dedi S Musashi mememberikan penjelasan ilmiah.
Baca Juga: Relawan Ganjar ada yang Nyebrang ke Prabowo, RGP: Ga Ngaruh
Dijelaskan, semua organik bisa menjadi fosil. Dan proses organik menjadi fosil tersebut namanya adalah fosilisasi.
"Semua makhluk hidup itu bisa menjadi fosil. Syaratnya itu ya organik ya. Nama prosesnya adalah fosilisasi. Proses fosilisasi yang berjuta-juta tahun itu menjadi an organik. Menjadi batuan," kata Dedi S Musashi.
"Tidak menutup kemungkina buah nangka atau buah-buah yang lain seperti padi misalnya bisa jadi fosil," katanya.
Baca Juga: KABAR MAJALENGKA : 3 Pasar Tradisional di Majalengka Diusulkan Dibangun Gubernur Jadi Pasar Juara
Lalu, bagaimana menghitung rentang tahun buah itu? Arkeolog yang juga Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu itu menjelaskan ada pemeriksaan lewat carbon dating C-14.
"Di Indonesia, laboratorium carbon dating C-14 ada di Borobudur. Atau di negara lain ada di Australia. Yakni Australia Nasional University," katanya.
Setelah terungkap berapa usia fosil itu, maka akan terungkap seperti apa peradaban kehidupan pada masa itu.***