David menggunakan mikroskop elektron cahaya, confocal, dan pemindaian dari koleksinya sendiri dan dari Universitas St Andrews.
David mengambil gambar sampel yang dipinjamkan dari Dr J. W. McGarry, dari Universitas Liverpool setelah melakukan penelitian terhadap 1.000 pemilik kucing yang ditugaskan oleh produsen obat cacing.
Dia menemukan bahwa hanya 23% yang telah memberikan obat cacing pada kucing mereka dalam sebulan terakhir. Dan hanya 34% yang melakukannya dalam tiga bulan terakhir.
Daniel Thiem dari merek obat cacing, mengatakan: "Hanya karena makhluk ini kecil, bukan berarti mereka tidak berbahaya. Baik cacing pita maupun cacing gelang tetap harus diwaspadai."
"Cacing gelang juga relatif umum ditemukan, pada satu dari empat kucing dalam satu penelitian di Inggris," tutur Daniel.
“Penting untuk memeriksa tingkat risiko kucing Anda dan memberikan obat cacing secara teratur - bahkan jika kucing Anda tidak keluar rumah atau bukan pemburu, mereka masih bisa tertular cacing," ungkapnya.
Hal ini bisa disebabkan oleh hewan peliharaan lain di rumah, telur cacing yang terbawa sepatu, dan kutu yang tertelan saat sedang berdandan, karena kutu dapat mengandung telur cacing pita.”
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa 37% pemilik kucing tidak memberikan obat cacing secara teratur, dan 45% dari mereka yang disurvei mengakui bahwa menghilangkan parasit pada hewan peliharaan mereka bukanlah hal yang harus mereka lakukan.