KABAR CIREBON - Korea Selatan digemparkan dengan kematian kucing secara massal, khususnya di kawasan Wando. Kematian anabul itu sangat misterius dan belum bisa dipastikan penyebabnya.
Kematian kucing yang sangat aneh itu akhirnya mendorong Kepolisian Korea Selatan untuk melakukan penyelidikan. Bahkan, laporan kematian kucing sudah muncul sejak 19 bulan sebelumnya.
Laporan terakhir ada 32 dua kucing liar yang mati dalam waktu berdekatan. Kini Kepolisian Korea Selatan meminta bantuan untuk melakukan autopsi terhadap tubuh kucing.
Kalangan penduduk lokal Wando dan aktivis kesejahteraan hewan mendorong Kepolisian Korea Selatan agar mengungkap penyebab kematian kucing secara masal itu.
Kantor Polisi Wando mengakui telah laporan dari warga yang peduli yang merawat kucing-kucing liar tersebut. Laporan itu ditindaklanjuti dengan penyelidikan.
Orang yang tidak disebutkan namanya – yang selama ini memberi makan dan merawat populasi kucing yang tersesat – mengambil inisiatif untuk memperingatkan pihak berwenang setelah menyaksikan berlanjutnya kematian yang tidak dapat dijelaskan ini.
Banyaknya jumlah kematian dalam jangka waktu yang singkat telah menyebabkan gelombang kejutan di masyarakat, sehingga mendorong respons cepat dari penegak hukum.
Setelah pemeriksaan awal, tidak ditemukan kelainan eksternal pada tubuh kucing tersebut, sehingga memperdalam misteri kematian mendadak para anabul.
Tidak adanya luka atau tanda-tanda penyakit yang terlihat telah menimbulkan spekulasi dan kekhawatiran mengenai kemungkinan keracunan atau penyebaran penyakit yang tidak terdeteksi di antara kucing-kucing liar tersebut.
Menanggapi gawatnya situasi ini, polisi telah mengumumkan rencana untuk meminta autopsi terhadap tubuh kucing liar tersebut.
Badan Karantina Hewan dan Tumbuhan diperkirakan akan melakukan autopsi untuk mengetahui keadaan sebenarnya seputar kematian tersebut, lapor Koreaboo
Langkah penting ini bertujuan untuk mengungkap potensi racun, penyakit, atau faktor lain yang mungkin menyebabkan kematian massal ini.
Saat komunitas Wando dan pecinta binatang di seluruh negeri menunggu jawaban, polisi dan otoritas terkait diarahkan untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan cepat.
Harapannya adalah bahwa temuan ini akan memberikan penutupan bagi mereka yang terkena dampak dan mengarah pada langkah-langkah untuk mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan.***