Gerakan Bapak Asuh Anak Stunting di Wilayah Korem 063/SGJ

2 Agustus 2022, 18:17 WIB

KABARCIREBON - Danrem 063/SGJ Kolonel Dany Rakca menerima kunjungan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Dr. Drs. Wahidin M. Kes di ruangan Puskodal Korem 063/SGJ Kota Cirebon, Senin (1/8/2022).

Kunjungan ini sebagai tindak lanjut atas dikukuhkannya Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman S.E M.M sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting dan Persiapan kegiatan TMKK (TNI Manunggal KB Kesehatan).

Stunting sendiri adalah kondisi di mana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur pada umumnya. Kondisi ini diukur dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari Minus Dua Standar Deviasi Median Standar pertumbuhan anak dari WHO.

Balita Stunting termasuk dalam golongan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi.

Balita stunting di masa yang akan datang akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal.

Dalam kesempatan tersebut, Danrem 063/SGJ Kolonel Inf Dany Rakca menyampaikan perintah Kasad saat dikukuhkan menjadi Duta Bapak Asuh Anak Stunting beberapa waktu lalu, di mana secara otomatis para Komandan Satuan Kewilayahan mulai dari Korem, Kodim, Koramil hingga Babinsa jadi Bapak Asuh Anak Stunting di wilayahnya masing-masing.

"Persoalan stunting ini merupakan permasalahan bangsa yang pada akhirnya bermuara pada usaha menciptakan generasi Indonesia yang unggul, sehat dan berkualitas," jelas Danrem 063/SGJ.

Ia menambahkan, Satuan Korem 063/SGJ telah membentuk Satuan Penugasan (Satgas) Percepatan Penanganan Stunting di wilayah melalui kerjasama dengan instansi terkait dan memberdayakan kemampuan satuan dan potensi penduduk wilayah masing.

"Saya juga sudah memerintahkan dan mengerahkan Detasemen kesehatan (Denkesyah 03.04.03 Cirebon) dan RS. TK III 03.06.01 Ciremai dengan memaksimalkan dokter, ahli gizi dan nakes lainnya untuk Satdisjan Rem 063/SGJ untuk membantu optimalisasi kinerja dalam rangka percepatan penanganan stunting dengan mendukung pendistribusian logistik, pengerahan personel dan sebagainya," tuturnya.

Danrem 063/SGJ menambahkan, pihaknya pun melibatkan Ketua Persit KCK Koorcab Rem 063 beserta pengurus untuk ikut serta dalam membantu tugas Korem serta berperan aktif dakam pelayanan upaya percepatan penanganan stunting di wilayah.

"Untuk para Dandim Jajaran Korem 063/SGJ sudah melaksanakan aksi yang sudah terbentuk Satgas Percepatan Penanganan Stunting dengan memaksimalkan Poskesdim dan menyusun pemetaan Bapak Asuh Anak Stunting mulai dari Dandim dan jajaran Forkopimda, Danramil, Babinsa dan pihak lainnya serta memaksimalkan potensi wilayah seperti BUMN/BUMD, donatur, sukarelawan dan instansi lainnya," ujarnya.

Pada kesempatan berbeda, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Dr. Drs. Wahidin M. Kes menyampaikan, TNI menjadi pelopor dalam percepatan penanganan stunting di Indonesia.

"Dari sejarahnya, TNI berperan aktif dalam program di luar program utama, seperti KB kesehatan dan percepatan penanganan stunting, di Indonesia stunting setiap tahunnya turun 3 %, kalau dibiarkan maka di tahun 2045 belum selesai di Indonesia masih 44,4 %. Di Jawa Barat angka stunting ada di angka 25% (20% dari jumlah penduduk Nasional) dan termasuk 12 provinsi prioritas penanganan stunting. Standar WHO angka stunting adalah 20 % dari jumlah penduduk," ujarnya.

Ia menambahkan, Kota Cirebon termasuk prioritas penanganan stunting lima besar di Jabar.

"Program BKKBN yaitu pendampingan calon pengantin untuk mencegah jangan sampai terjadi anak stunting, penganganan stunting lebih di prioritaskan anak usia di bawah dua tahun. Pak Gubernur dalam waktu dekat akan mengajak pihak perbankan, donatur untuk rapat koordinasi dalam percepatan penurunan stunting di wilayah Jabar," ungkapnya.(Fanny)

Editor: Fani Kabar Cirebon

Tags

Terkini

Terpopuler