Network
KABARCIREBON - Di Kota Cirebon tercatat ada 2.276 UMKM, di mana 48 persen di antaranya bergerak di sektor kuliner. Namun, dari jumlah tersebut, hanya 25 persen dari UMKM tersebut yang sudah terdigitalisasi. Fakta ini menunjukkan perlunya peningkatan dalam adopsi teknologi digital.
Hal tersebut disampaikan Tokoh Muda Cirebon, Suhendrik, saat menghadiri talkshow 'Urban Women Week', di salah satu Kafe di kawasan Stadion Bima, Kota Cirebon, Minggu (19/5/2024).
Dikatakan Suhendrik, terdapat berbagai program pemerintah yang mendukung UMKM, baik di tingkat lokal maupun nasional. Dukungan ini mencakup pendampingan, akses pembiayaan, dan program digitalisasi.
Baca Juga: Bawaslu Diduga Langgar Kode Etik Penyelenggara Pemilu
"Untuk meningkatkan daya saing, UMKM perlu berinovasi dalam hal branding dan packaging. Contoh sukses dari brand internasional yang awalnya UMKM, menunjukkan pentingnya menjaga kualitas dan memiliki strategi marketing yang efektif," ujar Hendrik, sapaan akrabnya.
Selain digitalisasi, UMKM membutuhkan pendampingan yang efektif dan akses pembiayaan. Banyak UMKM terkendala oleh masalah kolateral atau jaminan, meskipun ada program kredit tanpa bunga dan dukungan lainnya dari pemerintah.
"Pentingnya aktivasi anak muda dan kreativitas perempuan dalam mengembangkan UMKM," katanya.
Baca Juga: Ruben Onsu Pingsan di Majalengka, Begini Kronologi, Penjelasan Dokter Hingga Reaksi Sarwendah
Menurut Hendrik, acara yang melibatkan anak muda perempuan, seperti yang dilakukan oleh Urban Women Week perlu diapresiasi dan ditingkatkan.
"Semoga upaya dan program yang ada dapat membantu UMKM di Cirebon naik kelas dan berdaya saing lebih tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional," pungkasnya.(Fanny)
