Alami Sakit Langka, Seorang Warga dari Kota Cirebon Ini Terkendala Biaya Pengobatan

2 Juni 2023, 20:05 WIB
Alami Sakit Langka, Seorang Warga dari Kota Cirebon Ini Terkendala Biaya Pengobatan /Foto/Ist/KC/

KABARCIREBON - Seorang warga Kasepuhan Kota Cirebon mengalami sakit langka. Sakit langka yang diderita Al Amin (18 tahun) yakni mengalami sakit Diabet Insipidus sejak berusia 9 tahun. Sejak usia belia, Al Amin harus mengalami sakit layaknya orang tua.

Hati orang tua mana yang tidak risau jika anaknya divonis sakit langka dan sulit disembuhkan. Putra pasangan Sutaryono dan Sri Wahyuni ini, sudah sejak kecil keluar masuk Rumah Sakit (RS) di Cirebon.

Rasa sakit tentu sudah menjadi bagian kehidupannya sejak kecil. Bahkan, dengan sakit tersebut Al Amin harus minum air putih minimal 10 liter agar kondisi tubuh tetap stabil.

Baca Juga: Pertaminan Patra Niaga Regional JBB Salurkan Perdana Produk B35

"Jika kurang dari 10 liter maka tubuh akan lemes dan merasakan sakit hingga akhirnya tidak sadarkan diri," kata Al Amin.

Al Amin tentunya sudah menjalani berbagai pengobatan dan terapi agar kondisi tubuhnya tetap stabil. Namun, kondisinya semakin memburuk hingga akhirnya harus dirujuk ke RS DR Cipto Mangunkusumo dan RS PON. Setiap dua minggu sekali, Al Amin harus menjalani pengobatan dan pemulihan di Jakarta.

Sebelumnya, Al Amin juga menjalani pengobatan sekitar dua tahun di RS Hasan Sadikin Bandung.
"Saya semangat ingin sembuh," ujarnya.

Baca Juga: Inilah Info Penting Pendaftaraan CPNS 2023, Beserta Syarat dan Cara Daftarnya

Selama ini, sudah hampir 5 tahun Al Amin pulang pergi Cirebon-Jakarta agar kesehatan tetap terjaga. Al Amin sudah merasakan adanya kondisi yang berangsur membaik ketika menjalani perawatan di dua RS milik pemerintah tersebut.

Ternyata, sakit yang diderita akibat adanya tumor di bagian dahi sehingga menekan urat syarafnya.

Akibat sarafnya tertekan dia mengalami sakit diabet insipidus seperti layaknya sakit diabetes.

Baca Juga: Memperingati Hari Lahir Pancasila, Ratusan Karateka dari Kota Cirebon Ini Ikuti Kejuaraan FORKI Cup X

"Selama ini seluruh biaya RS ditanggung BPJS Kesehatan," paparnya.

Berdasarkan intruksi dokter, Al Amin harus menjalani penyinaran Gamma Knife Surgery. Namun, alangkah terkejut ketika keluarga harus membayar biaya penyinaran mencapai Rp 155 juta.

"Tentunya dengan kondisi sekarang sangat sulit bagi keluarga mengumpulkan uang sebegitu banyak," imbuhnya.

Baca Juga: Bupati Kuningan Acep Purnama Ucap Cinta dan Dapat Anugerah Hari Ini, Ada Apa?

Lebih lanjut, Al Amin tentunya mengharapkan agar penyinaran Gamma Knife Surgery dapat ditanggung BPJS sehingga dirinya segera mendapat pengobatan.

Al Amin memiliki keyakinan dan semangat sehingga sembuh dari penyakit yang menggerogoti sejak kecil. Kedua orang tuanya pun sudah berusaha semampunya melakukan pengobatan.

Akan tetapi, saat ini harus menghadapi kenyataan karena harus menyediakan biaya sangat besar.

Baca Juga: Kim Jong-un Diduga Alami Gangguan Sulit Tidur, Ada Tanda Bekas Luka Garukan di Pergelangan Tangan

"Selama ini seh Kami menggunakan BPJS tapi ternyata penyinaran Gamma tidak masuk pembiayaan," ungkapnya.(Jaka/KC).***

Dapatkan informasi terbaru dan populer Kabar Cirebon di Google News.

 

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler