KABARCIREBON - Puluhan siswa kelas 3 SD IT Wadi Fatimah Cirebon melakukan kunjungan wisata edukasi ke Taman Safari Bogor, Minggu, 18 Juni 2023.
Para siswa didampingi orang tua dan guru. Kunjungan wisata tersebut menggunakan biro jasa 2D Tour & Travel. Di sana, para siswa melihat langsung berbagai hewan liar dan jinak dari dalam mobil bus.
Diperoleh informasi, jumlah hewan tersebut sekitar 2.500 ekor. Terdiri dari gajah, singa, harimau, kuda nil, buaya, cheetah, beruang hitam Amerika, beruang cokelat, zebra, bison, watusi, lamma.
Lalu, orang utan, panda merah, beruang es, elang, unta, jerapah, komodo, pinguin, kuda poni, burung hantu, harimau putih, dan berbagai hewan langka lainnya yang dilindungi.
Usai berkeliling sekitar 1 jam melihat hewan liar dan jinak dari dalam bus, para siswa kemudian melihat pertunjukkan kecerdasan gajah.
Dalam pertunjukkan itu, para siswa terkagum-kagum karena melihat gajah yang diberi nama Inu mampu melukis dan bisa berinteraksi dengan manusia. Lukisan Inu dituangkan dalam kaos berbentuk bunga.
Baca Juga: Dengan Menerapkan Transformasi Layanan, Gangguan Listrik di Jawa Barat Turun 20,3 %
Dan kaos itu pun, mendapat persetujuan dari gajah Inu dijual dengan harga Rp100.000. Sebab, saat pelatih perempuan menanyakan kepada gajah Inu kaos mau dijual dengan harga Rp200.000, sang gajah pun menggeleng-gelengkan kepala sebagai tanda tidak setuju.
Lalu, ketika harga diturunkan menjadi Rp100.000, gajah Inu pun menganggukkan kepala berkali-kali sebagai tanda setuju.
Tak hanya itu, dalam pertunjukan gajah, siswa kelas 3 SD IT Wadi Fatimah juga melihat pertunjukan konflik antara manusia dengan gajah.
Baca Juga: Herman Khaeron Gelar Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Indramayu
Pertujukkan tersebut sangat luar biasa. Betapa tidak, dari adegan ke adegan, tampak gajah memiliki daya ingat dan sensitif yang tinggi ketika alamnya dirusak.
Kisah itu bermula ketika hutan dirusak oleh sekelompok orang untuk kepentingan pribadi. Mereka menebang pohon, bahkan melukai gajah dengan cara ditembak untuk diambil gadingnya. Tak hanya itu, mereka juga meracuni gajah dengan pisang.
Akibat perbuatan tersebut, sejumlah gajak terjatuh dan tak berdaya. Namun, tidak berlangsung lama, gajah kembali bangkit dengan perilaku yang beringat. Sang gajah pun mengamuk, sekelompok orang tersebut pun menjadi bulan-bulanan gajah.
Dan mereka pun ditangkap oleh petugas dari kepolisian bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Konservasi Sumberdaya alam dan Ekosistem. Pertunjukkan tersebut digelar dalam rangka mengedukasi siswa agar cinta terhadap lingkungan, hewan dan alam semesta.***