Demo Jilid 4 di Al Zaytun Batal, Massa ASRI Beri Waktu Bareskrim Untuk Tangkap Panji Gumilang

20 Juli 2023, 17:12 WIB
Massa dari Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia (ASRI) foto bersama dengan membawa spanduk batal melakukan aksi demonya di Ponpes Al-Zaytun, Kamis (20/7/2023). /Foto/Ist/KC/

KABARCIREBON - Aksi unjuk rasa jilid 4 di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu batal digelar hari ini, Kamis (20/7/2023). Demo tersebut sebelumnya akan digelar massa dari Aliansi Santri dan Rakyat untuk Indramayu (ASRI). Dalam surat pemberitahuan yang beredar, ASRI berencana membawa sebanyak 1.000 orang untuk mendemo ponpes yang dipimpin Panji Gumilang itu.

Perihal pembatalan demo yang dilakukan ASRI dibenarkan Kapolres Indramayu, AKBP Fahri Siregar didampingi Kasubsi PIDM Humas Polres Indramayu, Ipda Tasim. Kapolres, mengatakan, hasil dari audiensi tersebut, perwakilan dari ASRI meminta informasi perkembangan kasus Panji Gumilang yang tengah dilakukan oleh Bareskrim Polri.

"Para korlap dari ASRI meminta informasi terkait masalah perkembangan kasus yang tengah ditangani oleh Bareskrim Polri terhadap dugaan tindak pidana penistaan agama yang dilakukan oleh Panji Gumilang," ujarnya.

Baca Juga: BRT Jawab Keinginan Masyarakat di Selatan Cirebon yang Butuh Transportasi ke Tengah Kota

Fahri menerangkan juga, Bareskrim Polri telah memeriksa sejumlah saksi terkait dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh Panji Gumilang. "Saya juga sudah menyampaikan, Bareskrim Polri, Pak Menkopolhukam, bahwa kasusnya sudah naik proses penyidikan juga, sudah dilakukan pemeriksaan saksi-saksi," ucapnya.

Dia berharap, massa dari ASRI tidak perlu melakukan aksi unjuk rasa dan diganti dengan audiensi dengan petupun gas kepolisian. "Kita meminta kepada ASRI tidak perlu lagi ada aksi unjuk rasa, pelaksanaan seperti itu agar diganti dengan audiensi untuk bisa memberikan saran dan masukan, bertukar informasi dari pihak kepolisian dan komunitas lainnya," harapnya.

Sementara, M. Solihin, Koordinator Umum ASRI mengatakan, ASRI untuk Indramayu, batal menggelar aksi unjuk rasa. Alasan batalnya penyampaian aspirasi itu karena petugas kepolisian telah melakukan audiensi dengan perwakilan dari ASRI.Namun massa ASRI akan menunggu hasil dari pemeriksaan yang dilakukan oleh Bareskrim Polri hingga hari hari Sabtu (22/7/2023) mendatang.

Baca Juga: Ibu Cinta Resmikan Mushola di Kota Cirebon

Meski begitu, massa ASRI bakal kembali menggeruduk Al-Zaytun untuk melakukan unjuk rasa jika Bareskrim Polri tidak segera menangkap pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang.

"Kami sudah koordinasi, dalam minggu ini ada informasi dari Bareskrim, kami tunggu, kami berharap ada kabar baik. Kalau minggu depan tidak ada kejelasan sikap terkait ketegasan Panji Gumilang, Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia untuk Indramayu akan turun kembali," ungkapnya di Mapolres Indramayu, Kamis ((20/7/2023).

Solihin menilai, polemik Ponpes Al-Zaytun terdapat pada Panji Gumilang. Pasalnya, pernyataan-pernyataan dari Panji Gumilang, telah menodai umat Islam. "Al Zaytun ini persoalan lama, yang paling mendasar kepada Panji Gumilangnya, kalau santri masih bisa ditolerir, tapi mulutnya Panji Gumilang ini telah mencoret, menodai perasaan umat Islam," ucapnya.

Baca Juga: KKN Kelompok 73 IAIN Cirebon Menggelar Gema Muharam di Desa Patapan Beber

Dia meminta petugas kepolisian segera menangkap dan mengadili dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh Panji Gumilang."Segera tangkap dan adili sebagaimana kasus penistaan dan pemakar yang lain yang ada di Indonesia, tidak ada kata lain termasuk Panji Gumilang, hari ini tunjukan. Kami support agar Mabes Polri tidak ragu, segera tetapkan, tangkap dan adili," tuturnya.

Solihin menambahkan, ASRI akan melakukan gugatan terhadap Panji Gumilang kepada pengadilan."Jika waktu masih menggulung-gulung, tidak menutup kemungkinan ASRI dan Rakyat Indramayu akan menggugat ke pengadilan terkait Panji Gumilang," tambahnya.Kita akan menggugat sebagaimana Panji Gumilang menggugat MUI, kami akan menggugat Panji Gumilang, karena telah menodai umat Islam dan rakyat Indonesia," ucapnya. (Udi/KC).***

Dapatkan informasi terbaru dan populer Kabar Cirebon di Google News.

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler