KABARCIREBON - Para pelaku usaha jasa pariwisata di Kabupaten Kuningan menyambut baik dan gembira menjelang dibukanya penerbangan Bandara Internasional Jawa Barat atau Bandara Udara Kertajati Kabupaten Majalengka yang akan dilauncing 29 Oktober mendatang.
Sebagai langkah awal menjelang diresmikannya sebanyak 20 penerbangan di Bandara Udara Kertajati, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kuningan menggelar pertemuan dengan sejumlah stakeholders jasa pariwisata se-kabupaten, berlangsung di Komplek Kopi Lendot Mang Elon, Jalan Sadamantra Kecamatan Jalaksana, Kamis 19 Oktober 2023.
Pertemuan dengan para pelaku usaha jasa pariwisata, difasilitasi Kepala Dinas Porapar Kab. Kuningan, Carlan, didampingi Kepala Bidang (kabid) Distinasi Pariwisata, Ritto Riswanto dan Kabid Pemasaran Tety Sukmawati dengan menghadirkan 62 dari 70 mitra usaha yang diundang.
Baca Juga: Sebentar Lagi Acep Purnama Lengser tapi Belum Ada Hilal Sosok Pj Bupati Kuningan
Oleh sebab itu, menjelang diresmikannya Bandara Udara Kertajati Kab. Manajelngka diperlukan sarana penunjang upaya memberikan pelayanan bagi para tamu yang datang dari berbagai daerah sesuai kebutuhan.
“Kabupaten Kuningan sebagai destinasi wisata internasional, tidak mungkin bisa melakukan dalam pelayan bagi para turis sebagaimana diharapkan, kecuali harus berkolaborasi dengan pelaku usaha lainnya. Baik berupa usaha jasa pariwisata, perhotelan, kuliner maupun kebutuhan lainnya.
Hal itu tidak bisa dilakukan oleh Pemerintah Daerah, kecuali ahrus berkolaborasi dengan stakehorder maupun pelaku Usaha Kecil Menengan (UKM) maupun pengusaha lainnya,” ungkap Carlan.
Baca Juga: 10 Kecamatan di Kuningan Jadi Sasaran Operasi Pasar Beras Murah
Untuk itu perlu diajak masyarakat Kuningan dalam rangka menyambut diberlakukannya penerbangan udara untuk menerima dengan senyuman, pelayanan jasa pariwisata, kuliner sesuai kebutuhan mereka.
Apalagi Kuningan ini sebagai daerah tujuan wisata internasional, namun jangan sampaikan peluang usaha dilewatkan begikutu saja. Bisa saja dari berbagai daerah tidur di Cirebon, tapi untuk makan maupun belanja kuliner ke Kuingan.
“Mari sama-sama kita jawab tantangan tersebut untuk tetap berkolaborasi denga para pelaku usaha yang ada. Sebab jika hanya mengandalkan APBD mungkin kita tidak akan bisa berbuat banyak, maka kita harus berbarengan dalam menjemput bola atas peluang usaha tersebut setelah diberlakukan penerbangan Kertajati pada 29 Oktober mendatang. Mari kita berpikir bareng-bareng sebagaimana kehadiran para stakeholder pada hari ini,” ujarnya.
Baca Juga: Waw, Ini Biaya yang Harus Dikeluarkan Peserta Lelang Jabatan Kuningan untuk Tes Kesehatan
Kabid Destinasi Pariwisata Dinas Porapar Kab. Kuningan, Ritto Riswanto, upaya memberikan pelayanan terkait informasi pariwisata di Kuningan, maka digiltal maketing akan selesai dan dapat digunakan Nopember mendatang.
Misalnya orang luar negeri seperi Malayasia senang dengan legenda suatu tempat atau lokasi wisata yang mereka butuhkan. Termasuk sektor budaya kita harus memberdayakan potensi yang ada di daerah, khusunya dalam penampilam kreasi seni budaya trasdisional.
“Untuk itu, mulai Januari mendatang kita harus ada Mou dengan travel agen yang ada di Jakarta maupun kota lainnya sehingga kawasan wisata Kuningan akan lebih dikenal melalui kerjasama tersebut. Untuk mengetahui wisata alam Kuningan masih jauh dan lebih dikenal kawasan wisata Pangandaran.
Baca Juga: SMPIT Al-Khoeriyah Cibingbin Sabet 3 Ketegori Juara FTBI Tingkat Kabupaten Kuningan
Termasuk wisata alam Kuningan malah lebih dikenal wisata Taman Kota Kuningan. Untuk itu, semuanya kembali pada diri kita masing-masing untuk lebih memperkenalkan diri tentang Kuninghan pada orang luar,” paparnya.
Sementara Ketua Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Kab. Kuningan, H Maryoto, menyebutkan, pihaknya tetap ingin mensupot dan membantu dalam memajukan destinasi wisata Kab. Kuningan.
Apalagi Kuningan ini banyak memiliki potensi wisat yang cukup baik dan manrik seperti Telagaremis, Telagabiru, Gedung Naskah Linggarjati, kawasan Palutungan, Waduk Cileuweung, Waduk Darma dan lain-lain.
Namun demikian kawasan tersebut belum ada RUTR-nya pembangunan apa yang dibutuhkan di daerah tersebut. “Kami berharap Pemda membuat tata ruang agar dalam pengembangan wisata di kawasan tersebut lebih tertib sesuai peruntukannnya,” harap Maryoto. (Emsul/KC) ***
Dapatkan informasi terbaru dan terpopuler dari Kabar Cirebon di Google News