Suhu Udara di Majalengka Kembali Naik, BMKG: Minim Pertumbuhan Awan

2 November 2023, 16:30 WIB
Ilustrasi suhu panas di Kabupaten Majalengka tahun 2023. /Pixabay/Gerd Altmann

KABARCIREBON - Suhu udara di Kabupaten Majalengka kembali naik dan sempat mencapai 39,4 derajat celcius. BMKG pun sempat merilis Kabupaten Majalengka pernah menempati suhu terpanas dibanding wilayah lainnya di Indonesia.

Forecaster BMKG Jatiwangi dan Kertajati yang juga Plt Kepala BMKG Jatiwangi dan Kertajati, Ahmad Faiz Zyin, keterangan suhu terpanas ini berdasarkan pemantauan dari 20 stasiun BMKG se Indonesia.

Suhu kembali menempati posisi tinggi pada 29 Oktober kemarin yang mencapai 39,4 derajat celcius, dan suhu panas diprakirakan masih akan dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Majalengka hingga beberapa waktu kedepan.

Baca Juga: 370 Anak di Kabupaten Majalengka Ajukan Nikah Dini, Kekerasan Terhadap Bocah di Bawah Umur Meluas

Curah hujan di wilayah Majalengka yang sempat turun di sejumlah kecamatan pada beberapa pekan terakhir juga kembali berhenti, pertumbuhan awan juga minim.

Warga Di Kecamatan Sumberjaya dan Leuwimunding menyebut suhu di wilayahnya beberapa hari terakhir mencapai 40 derajat celcius di siang hari. Suhu panas sudah dirasakan sejak pagi hari hingga sore hari.

“Huuh didieu mah suhuna dugi ka 40 derajat, maklum tos caket ka laut Cirebon sigana, caket ka Indramayu (Huuh suhu udara di sini mencapai 40 derajat, maklum jaraknya dekat ke laut Cirebon, juga dekat ke Indramayu),” ungkap Jana warga Sumberjaya.

Baca Juga: Reses DPRD Kabupaten Cirebon, Warga Minta Penanganan Stunting Dioptimalkan

Suhu udara yang cukup panas ini tidak disertai angin, padahal di bulan November biasanya angin masih tinggi dari arah Gunung Ciremai. Namun, tahun ini angin dari Ciremai hanya sampai pertengahan Oktober.

Saat malam hari suhu udara di Leuwimunding juga Sumberjaya masih mencapai 37 derajat celcius, pagi hari mendekati pukul 04.00 suhu mulai turun namun setelah terbit matahari suhu kembali naik.

Karena suhu udara yang tinggi, Eka dan Uud mengaku terpaksa menyalakan pendingin ruangan hingga 24 jam, karena ketika pendingin ruangan dimatikan udara di rumahnya kembali panas di angka 36 – 37 derajat.

Baca Juga: MEMANAS, Pasca Pilwu di Desa Babakangebang Kab.Cirebon: Kuwu Terpilih di Desa Itu Segera Ganti Pengurus DKM

“Make AC wae panas komo hanteu (memakai AC saja panas apalagi jika tidak dinyalakan),” ungkap Eka.

Sementara itu Ise pemilik warung nasi dan gorengan mengaku penjualan minuman dingin laku pesat karena hampir semua pembeli meminta minuman es. Malah banyak pemesan kopi hitam pun menggunakan es batu.

“Sekarang mah sehari es batu bisa habis dua karung plastik, dulu dulu paling sekarung juga tidak habis bisa untuk esok hari sebagian,” katanya.(Tati Purwati/Kabar Cirebon)***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler