WSC Hadirkan Pelatih Nasional Renang David Armandoni

- 7 Desember 2020, 08:17 WIB

KEDAWUNG, (KC Online).- Untuk memotivasi calon atlet renang dan orangtunya ,Wijaya Swimming Club (WSC) menghadirkan Pelatih Nasional Renang Indonesia, David Armandoni untuk melakukan choaching clinic parent dan athlete di At Sport Center Taman Cipto, Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon, Sabtu (5/12/2020).
David Armandoni ini sendiri merupakan Pelatnas Renang Indonesia kewarganegaraan Perancis. Kepala Pelatih Wijaya Swimming Club, Derry Mandala Putra didampingi Ketua Club, Roni Wijaya mengatakan tujuan didatangkannya David Armandoni ini untuk melihat potensi potensi atlet renang yang ada di Kota maupun Kabupaten Cirebon.
"David ingin melihat potensi dan memberikan kiat untuk manjadi atlet renang yang bisa maju di tingkat Internasional," katanya.
Derry menjelaskan atlet binaan Wijaya Swimming Club sendiri sudah bisa mengharumkan nama club dan daerah. "Kita waktu itu atlet kami berprestasi tingkat nasional di acara Millo Internasional. Umur 13 tahun dengan nomer 800 meter dan 400 meter," katanya.
Lebih lanjut, Derry, Wijaya Swimming Club hingga saat ini sudah banyak bibit atlet ikut bergabung. Ada sekitar 40 bibit atlet yang bergabung di club kami antara umur 8,9 dan sampai 14 tahun.
“Saya berharap dengan adanya David Armandoni agar para orang tua mengerti. Serta agar atlet itu tidak menjadi atlet karbitan karena kita mempunyai progres yang panjang untuk menjadi seorang atlet baik tingkat nasional maupun internasional," katanya.
Di tempat yang sama Pelatih Nasional Renang Indonesia, David Armandoni mengatakan untuk menjadi seorang atlet renang tidaklah mudah karena harus dipersiapkan sejak umur dini.
"Potensi menjadi seorang atlet renang cukup besar. Sehingga idealnya sejak masih kecil orang tua harus mempersiapkannya kalau anak kita ingin jadi seorang atlet renang. Karena menjadi atlet posesnya lama tidak secara instan atau karbitan," katanya.
David menjelaskan, selama ini orang tua memaksakan kehendaknya untuk anaknya menjadi seorang juara. "Kita harus melihat potensi anaknya sendiri jangan sampai mereka tertekan untuk menjadi seorang atlet yang selalu juara saat perlombaan. Karena menjadi juara itu merupakam bonus," katanya.
Ia juga mengatakan selama ini ada beberapa orang tua yang selalu ikut campur anaknya saat melakukan latihan renang. Menurutnya untuk urusan latihan renang sudah ada orang yang lebih kompeten yakni pelatih dan asisten pelatih.
"Tugas orang tua hanya menyediakan apa yang dibutuhkan anak untuk berenang karena untuk latihan berenang serahkan kepada pelatih dan asisten pelatih," katanya.
Lanjut, David, agar para pelatih dan asisten pelatih memperhatikan anak didiknya baik skil maupun asupan gizinya. "Jadi intinya pelatih harus tau soal gizi dan suplemen untuk anak anak. Mereka juga hurus belajar melihat karakter untuk anak anak supaya harus berencana dan teknik apa yang mereka nanti lakukan kepada anak anak tersebut supaya bisa mengetahui skil anak tersebut," tambahnya. (Iwan/KC)

Editor: Asep Iswayanto


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah