KABAR CIREBON - Warga Kabupaten Majalengka yang tinggal di Kampung Cibali Desa Kondangmekar Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat, terpaksa ketika ingin melaksanakan shalat berjamaah dilakukan di hutan. Lokasinya di alam terbuka dengan posisi bawah tebing dan hanya beralaskan tikar. Tanpa ada penyangga atau penutup apapun di atasnya. Alamat kampung itu sendiri berada di pelosok atau ujung Kabupaten Majalengka yang berbatasan dengan Kabupaten Kuningan.
Nampak sebelum shalat berjamaah digelar, biasanya seorang warga mengumandangkan adzan di dalam sebuah gubuk kecil yang lokasinya di atas perbukitan. Pengeras suara yang menggunakan mix berkabel. Tapi posisi speakernya (toa) itu disimpan di di atas pohon agar mudah terdengar oleh warga sekitar.
Baru usai adzan dikumandangkan, warga yang berjumlah kurang lebih 25 rumah itu pun, berduyun duyun mendekati lokasi adzan tersebut. Kendati jarak antara rumah warga dengan rumah lainnya sangat berjauhan. Masyarakat sekitar rela harus melintasi jalan tanah yang setapak hanya mengharapkan sholat berjamaah.
Lokasi tempat sholat itu dikelilingi pohon pohon yang besar dan ilalang yang berada disampingnya. Semua itu dilakukan setiap hari dengan mengharapkan ridha Allah SWT. Hanya untuk mendapatkan pahala shalat berjamaah, yang ganjarannya lebih besar ketimbang sholat sendirian.
Usai sholat, ustad yang memimpin sholat memberikan tausyiah beberapa menit kepada warga yang mengikuti sholat berjamaah. Jemaah yang jumlahnya belasan orang itu nampak khusu mendengar wejangan dari ustad tersebut.
Bukan hanya itu, perjuangan warga pun bukan hanya sholat lima waktu. Tapi ketika ingin melaksanakan shalat Jum'at, warga setempat terpaksa harus berjalan kaki hingga memakan waktu kurang lebih 3 jam lamanya.