Pipa Transmisi Masih Diperbaiki, Pelanggan PDAM Majalengka Keluhkan Terhentinya Pasokan Air

- 6 Maret 2023, 21:01 WIB
LONGSOR Tebing Diatas Gua Lalay yang Mengakibatkan terputusnya pipa transmisi milik PDAM  Majalengka
LONGSOR Tebing Diatas Gua Lalay yang Mengakibatkan terputusnya pipa transmisi milik PDAM Majalengka /Foto/Ist/KC/

KABARCIREBON - Konsumen air bersih di Kabupaten Majalengka mulai mengeluhkan tidak adanya pasokan air dari PDAM, setelah pipa transmisi tergerus longsor hingga sekitar 200 meter pada Sabtu (4/3/2023).

Direktur PDAM Kabupaten Majalengka Elina Lukitasari, Senin (6/3/2023)  mengungkapkan, akibat rusaknya pipa saluran air tersebut, perbaikannya diperkirakan tidak akan selesai dalam waktu dekat, bahkan mungkin bisa menelan waktu lebih dari satu minggu atau kemungkinan dua minggu.

Menurutnya, untuk perbaikan ada kesulitan teknis, karena tebing yang sebelumnya bisa menjadi penyangga pipa kini habis tergerus longsor. Sehingga kini  tim teknisi kesulitan untuk memasang pipa kembali, karena tidak ada penyangga sama sekali.

Baca Juga: BPKH Minta KBIHU Ikut Sosialisasi Biaya Haji

Direktur Teknis, Rollan Rosissendra menyampaikan, saat ini pihaknya tengah mencari sumber mata air lain yang bisa diambil, agar pasokan air kepada pelanggan bisa lancar. Salah satu sumber air yang dimungkinkan berasal dari Kampung Air yang debitnya lumayan tinggi, sehingga bisa menambah debit dari sumber mata air lain.

“Lintasan pipa nampaknya tidak mungkin dipergunakan kembali, karena kontur tanah yang labil dengan tebing curam. Sehingga sulit untuk dipergunakan sebagai pijakan pipa,” katanya.
Ia menyebutkan, saat ini pun di bekas longsoran tanahnya masih sangat labil. Bahkan longsor masih terus terjadi dan ke setiap sisi tebing sangat curam.

Rollan mengemukakan, solusi yang akan diambil agar dapat memasok air ke konsumen lebih cepat, dengan mengambil tambahan air dari Cisurian serta mata air milik masyarakat. Karena kemungkinan besar air dari sumber mata air di Curug Muara Jaya tidak akan bisa dilakukan lagi, mengingat medan  lintasan pipa yang sangat sulit. Sedangkan untui sumber air dari Kampung Air kini masih tahap komunikasi, karena mata airnya milik pribadi.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Tanggung Seluruh Biaya Perawatan Peserta yang Menjadi Korban Plumpang: Ini Rinciannya

“Saat ini sebagian pelanggan untuk wilayah Cigasong mulai dialiri air. Sementara untuk wilayah Majalengka dan Panyingkiran masih belum bisa,” katanya.

Sementara itu akibat putusnya pipa transimi ada sekitar 9.000 sambungan yang tidak mendapatkan pasokan air. Jumlah tersebut berada di tiga kecamatan masing-masing Majalengka, Cigasong dan Panyingkiran.

Sementara itu, pelanggan PDAM berharap pihak perusahaan bisa menyuplai air kepada pelanggan, karena banyak di antaranya yang tidak memiliki sumur artesis dan selama ini hanya mengandalkan air PDAM. Warga di Kelurahan Cijati Kecamatan Majalengka misalnya hampir seluruh warga di Dusun Dahlia selama ini mengendalkan air PDAM.

Baca Juga: Habib Lutfi: Merah Putih Tidak Bisa Digoyah

Karena mereka tidak bisa membuat sumur mengingat sumber air yang sulit.

Merekapun meminta jika menyuplai air bisa merata dan tidak dibatasi, seperti yang sudah pernah dilakukan, hanya sekitar satu tangki untuk satu desa atau kelurahan.

“Pusing kalau air tidak mengalir, sumber air jauh harus ke Munjul dari mata air di pinggir jalan,” kata Oman.(Tati/KC).***

Dapatkan informasi terbaru dan populer Kabar Cirebon di Google News
 

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x