Abrasi Sungai Semakin Meluas, Ruas Jalan Desa Ligung Lor-Wanasalam, Kabupaten Majalengka Ditutup Total

- 28 Maret 2023, 10:00 WIB
Ruas jalan di Desa Ligung Lor-Wanasalam, Majalengka mengalami longsor. Kondisi ini  karena tergerus air Sungai Cikeruh - Sungai Cimanuk.
Ruas jalan di Desa Ligung Lor-Wanasalam, Majalengka mengalami longsor. Kondisi ini karena tergerus air Sungai Cikeruh - Sungai Cimanuk. /Foto/Tati/KC/

KABARCIREBON - Ruas jalan yang menghubungkan Desa Ligung Lor-Wanasalam, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka mengalami longsor pada bagian bawahnya. Kondisi ini terjadi karena tergerus air (abrasi) Sungai Cikeruh yang bermuara ke Sungai Cimanuk sepanjang kurang lebih 30 meter.

Akibat kejadian tersebut, arus lalu lintas dua arah di saat hujan deras sementara ditutup total oleh pemerintah desa setempat. Karena pergerakan tanah terus terjadi, sehingga dikhawatirkan memicu kecelakaan ketika dilintasi kendaraan.

Terganggunya kelancaran akses transportasi ini membuat arus lalu lintas dari Desa Wanasalam menuju pusat kecamatan harus memutar arah melalui Kecamatan Jatitujuh sejauh 5 km melintasi Desa Randegan Wetan dan Putridalem.

Baca Juga: BI Cirebon Siapkan Rp3,74 Triliun, Ini 136 Titik dan Sejumlah Opsi Layanan Penukaran Uang Jelang Lebaran 2023

Kepala Desa Wanasalam Taslim, Senin (27/3/2023) mengungkapkan, longsor jalan yang berada di bibir sungai tersebut sepanjang kurang lebih 30 meter dengan lebar jalan yang semula kurang lebih 4 meter, kini di beberapa titik tinggal tersisa 1,5 meter. Sedangkan longsor hingga kedalaman sekitar 7 meter.

Menurutnya, abrasi sungai tersebut sudah terjadi sejak sebulan lalu, namun jalan masih bisa dipergunakan dan bisa dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat. Namun  kini kendaraan roda empat sudah tidak bisa melintas.

“Ketika hujan deras, sementara jalan kami tutup dari dua arah, karena khawatir abrasi sungai terus terjadi. Apalagi saat hujan deras air menggerus bagian bawah, dari atas otomatis terbawa longsor,” katanya.

Baca Juga: Bank Indonesia Cirebon Menyediakan Rp3,74 Triliun untuk Penukaran Uang Baru Selama Ramadhan dan Jelang Lebaran

Ia menyampaikan, beberapa pekan lalu masyarakat bergotong royong mengatasi abrasi dengan cara menumpuk karung berisi pasir dan tanah. Namun karena derasnya air, tumpukan karung tidak bisa menahannya.

Salah seorang warga, Munadi berharap segera dilakukan penanganan agar akses jalan bisa lancar kembali. Setidaknya dilakukan penanganan darurat agar abrasi tidak semakin parah.

“Sungai Cikeruh itu  alirannya dari Cisambeng, sekitar 50 meter dari lokasi abrasi terdapat bendung puteran. Sehingga hal itu menyebabkan terjadinya benturan air yang cukup keras lalu abrasi terjadi,” katanya.

Baca Juga: Jam Kerja Alami Perubahan Selama Ramadan, Kepala Rupbasan Cirebon: Harus Tetap Disiplin

Menurutnya, semula dari bibir sungai ke jalan tersebut sejauh kurang lebih 100 meter. Namun lama-kelamaan tanah PSDA habis tergerus air. Hingga sekarang jalan yang dipergunakan adalah tanah warga.

“Dulu antara jalan ke sungai itu jauh sekitar 100 meter.Lalu sekitar 10 tahun terakhir terus terkena abrasi, hingga akhirnya habis,” ujarnya.(Tati/KC).***

Dapatkan informasi terbaru dan populer Kabar Cirebon di Google News.

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x