Network
KABAR CIREBON-Tiga pasar tradisional di Kabupaten Majalengka yakni Pasar Cigasong, Pasar Kadipaten, dan Pasar Jatitujuh, sedang diusulkan untuk direvitalisasi atas kolaborasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Kabupaten Majalengka. Tujuan meningkatkan pengembangan dan optimalisasi pasar tradisional.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Pepep Saeful Hidayat, mengungkapkan permintaan untuk merevitalisasi tiga pasar tersebut berasal dari Pemerintah Kabupaten Majalengka. Upaya ini dilakukan dengan tujuan memperbaiki fasilitas dan infrastruktur pasar tradisional guna meningkatkan kenyamanan dan kebermanfaatan bagi masyarakat.
"Pemkab Majalengka berencana mengusulkan pengembangan dan optimalisasi pasar tradisional dengan merevitalisasi tiga pasar di daerahnya. Proyek ini akan melibatkan dana dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Pusat, dan Pemkab Majalengka," ujar H. Pepep Saeful Hidayat Selasa 23 Mei 2023.
Baca Juga: Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat H Pepep Saeful Hidayat : Empat Pilar Kebangsaan Jadi Pondasi Negara
Menurut Pepep, revitalisasi pasar-pasar tradisional tersebut akan membawa perubahan signifikan dalam peningkatan sarana dan prasarana. Rencananya, pembangunan akan meliputi perbaikan infrastruktur fisik seperti penataan kios, perbaikan aksesibilitas, peningkatan sanitasi, dan penambahan fasilitas yang memadai bagi pedagang dan pengunjung.
Dana yang dialokasikan dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten menunjukkan komitmen mereka untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Majalengka.
"Proyek revitalisasi ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi para pedagang serta meningkatkan daya tarik dan fungsi pasar tradisional sebagai pusat ekonomi dan interaksi sosial di masyarakat,"katanya.
Politisi kelahiran Kabupaten Majalengka ini menjelaskan, peluang itu terbuka besar mengingat Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki program Pasar Juara. Dimana tujuan dari pembangunan pasar itu dilakukan guna mendukung masyarakat.
Tujuanya dalam meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat. Sehingga diharapkan pasar itu menjadi aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih estetis atau tidak kumuh.
"Program Pasar Juara ini bertujuan guna pengembangan dan optimalisasi pasar tradisional menjadi lebih baik lagi,"kata salah seorang Badan Anggaran (Banggar) DPRD Jawa Barat ini.
Guna mewujudkan semua itu, lanjut mantan Anggota DPRD Kabupaten Majalengka empat periode ini, Pemkab Majalengka bisa bersinergi dengan Pemprov Jabar dalam dalam hal pembiayaan dalam mewujudkan revitalisasi pasar-pasar tradisional yang ada di Majalengka. Di antaranya yang sudah muncul usulan tiga pasar sekarang ini.
"Contoh pasar yang telah dibangun oleh Pemprov Jabar melalui kerjasama dengan Pemkab yakni Pasar Tanjungsari di Kabupaten Sumedang.Terus juga di Cirebon tepatnya di Plered itu ada pasar yang dibangun Pemprov Jabar. Itu kedua contoh program Pasar Juara,"kata anggota Fraksi Gerindra Persatuan.
Terwujudnya pasar juara yang digagas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil itu berkat kolaborasi antara pemerintah daerah pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Sehingga harapanya para pedagang pasar maupun pembeli mendapat tempat yang lebih baik untuk melakukan transaksi jual beli.
Baca Juga: PPP Jabar Optimis Menjadi Suara Terdepan dalam Mewujudkan Perubahan dan Aspirasi Umat di Pemilu 2024
"Pemprov justru mendukung terwujudnya hal itu, sebab kita akui bahwa kekuatan keuangan setiap pemda di Jabar itu beragam. Ada yang terbatas ada yang mencukupi,"tuturnya.
Sebelumnya, tiga pasar tradisional di Kabupaten Majalengka diusulkan direvitalisasi. Namun dalam mewujudkan itu memakan anggaran yang sangat besar, sehingga diperlukan kerjasama dari semua pihak baik dari pemerintah maupun dari pihak swasta.***
