Jika MK Memaksakan Sistem Proporsional Tertutup, Maka Menjadi Tanda Bahaya Bagi Perjalanan Demokrasi

- 8 Juni 2023, 06:30 WIB
Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Yanuar Prihatin.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Yanuar Prihatin. /Iyan Irwandi/KC/

Menurutnya, pemaksaan sistem proporsional tertutup adalah cermin bahwa mereka yang ingin melanggengkan kekuasaan sangat pesimis dan tidak percaya diri untuk bertarung dalam sistem terbuka.

Karena ingin menguasai keadaan tapi dengan cara yang membahayakan demokrasi sekaligus membawa kembali demokrasi ke alam kegelapan. Apalagi dengan menyeret MK terlibat dalam urusan ini.

Sistem pemilu adalah komponen yang menjadi kewenangan pembuat undang-undang, yaitu DPR dan pemerintah.

Baca Juga: Gadis Disabilitas di Kuningan Dicabuli hingga Hamil 6 Bulan, Kemensos Turun Tangan

Sedangkan sikap 8 parpol yang ada di DPR sangat jelas menolak proporsional tertutup.

Mungkin kondisi ini juga yang turut mendorong MK harus "dikondisikan" masuk ke pusaran politik sebagai jalan pintas untuk menusuk jantung parpol.

Pada akhirnya, MK diuji kecerdasan dan kebijaksanaan politiiknya. Ini bukan urusan akademik perdebatan konsep tentang sistem pemilu. Tetapi permainan politik yang liar.

Bila MK bisa keluar dari pusaran politik yang membabi buta ini, MK akan dicatat sejarah sebagai penyelamat demokrasi. "Kita lihat saja nanti apa yang diputuskan MK," ucapnya. (Iyan Irwandi/rls) ***

Halaman:

Editor: Iyan Irwandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x