Baca Juga: Dengan Menerapkan Transformasi Layanan, Gangguan Listrik di Jawa Barat Turun 20,3 %
Dan kaos itu pun, mendapat persetujuan dari gajah Inu dijual dengan harga Rp100.000. Sebab, saat pelatih perempuan menanyakan kepada gajah Inu kaos mau dijual dengan harga Rp200.000, sang gajah pun menggeleng-gelengkan kepala sebagai tanda tidak setuju.
Lalu, ketika harga diturunkan menjadi Rp100.000, gajah Inu pun menganggukkan kepala berkali-kali sebagai tanda setuju.
Tak hanya itu, dalam pertunjukan gajah, siswa kelas 3 SD IT Wadi Fatimah juga melihat pertunjukan konflik antara manusia dengan gajah.
Baca Juga: Herman Khaeron Gelar Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Indramayu
Pertujukkan tersebut sangat luar biasa. Betapa tidak, dari adegan ke adegan, tampak gajah memiliki daya ingat dan sensitif yang tinggi ketika alamnya dirusak.
Kisah itu bermula ketika hutan dirusak oleh sekelompok orang untuk kepentingan pribadi. Mereka menebang pohon, bahkan melukai gajah dengan cara ditembak untuk diambil gadingnya. Tak hanya itu, mereka juga meracuni gajah dengan pisang.
Akibat perbuatan tersebut, sejumlah gajak terjatuh dan tak berdaya. Namun, tidak berlangsung lama, gajah kembali bangkit dengan perilaku yang beringat. Sang gajah pun mengamuk, sekelompok orang tersebut pun menjadi bulan-bulanan gajah.
Dan mereka pun ditangkap oleh petugas dari kepolisian bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Konservasi Sumberdaya alam dan Ekosistem. Pertunjukkan tersebut digelar dalam rangka mengedukasi siswa agar cinta terhadap lingkungan, hewan dan alam semesta.***