KABARCIIREBON - Penutupan gerbang SDN 3 Pabuaranwetan yang akan dijadikan lahan bisnis berupa pembangunan kios oleh pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Pabuaranlor, Kabupaten Cirebon diklaim sudah sesuai prosedur.
Kuwu Desa Pabuaranlor, Harry Castari mengaku, pembangunan kios di gerbang masuk SDN 3 Pabuaranwetan itu untuk membantu sekolah agar tidak terkena banjir serta menghindari lokasi sekolah dijadikan tempat maksiat.
"Kami membangun kios di lokasi tersebut bukan tanpa alasan namun sudah melalui tahapan pembahasan sebelumnya bahkan pernah pihak sekolah mengajukan untuk pembuatan tanggul di gapura, tujuannya untuk menghindari limpasan air agar tidak banjir," katanya, Selasa (11/7/2023).
Harry menjelaskan, semenjak sekolah berubah arah, dari selatan dan ke utara pada 2019, membuat pintu masuk sekolah atau gapura tersebut tidak berfungsi.
Selain itu, ketika musim hujan, air dari jalan dan saluran pembuangan meluap dan limpas masuk ke halaman belakang sekolah.
Bahkan, pihak sekolah juga pernah mengajukan permohonan agar gerbang gapura tersebut ditembok, guna menghindari air masuk ke halaman sekolah.
"Karena lokasi tersebut sudah tidak digunakan untuk akses masuk anak sekolah dan ketika malam hari diduga sering digunakan untuk berbuat maksiat seperti minum minuman keras di lokasi tersebut dan juga ada yang membawa perempuan nakal di lokasi tersebut, maka pihak desa membangun kios," jelasnya.
Sebelumnya, penutupan gerbang SDN 3 Pabuaranwetan mendapat sorotan dan keluhan dari anggota DPRD Kabupaten Cirebon beserta orang tua murid di desa setempat.
Mereka menganggap, penutupan gebang SDN 3 Pabuaranwetan dilakukan Pemdes Pabuaranlor berdampak kurang nyaman bagi murid untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).