Semetara itu, menurut kabar, pihak pengelola Perumahan Grand Amalia memberikan alasan kepada anggota Komisi 3 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kuningan, Srie Laelasari bahwa penambahan pengeboran sumur artesis akibat salah satu titiknya mengalami kerusakan.
"Setelah belasan warga mengecek langsung ke lokasi dan membuka kran airnya, tidak ada masalah di dua titik penampungan air tersebut tetapi malah tetap saja melakukan penambahan pengeboran sumur artesis," ucapnya.
Mantan anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Kabupaten Kuningan yang juga penduduk setempat, Yanto Sugianto (58 tahun) mempertanyakan perizinan pengeboran sumur artesis karena sebenarnya dengan dua titik saja sudah cukup tapi malah ditambah satu titik lagi sehingga membuat warga menjadi geram.
Pengeboran sumur artesis tersebut jangan sampai dijadikan lahan bisnis karena setelah mengeruk keuntungan, pengusaha akan pergi meninggalkan tempat tersebut tapi warga Desa Kedungarum yang bakal mendapatkan dampak negatifnya. Apalagi warga mulai kesulitan air termasuk beberapa kolam di Blok Cikawung juga sudah surut atau kering.
Pemerintah daerah (Pemda) jangan hanya tinggal diam menyikapi persoalan yang menyangkut kehidupan masyarakat Desa Kedungarum dan sekitarnya karena di sini ada masalah sehingga sudah sewajibnya turun langsung ke lokasi sekaligus mengecek kebenarannya.
Bagian Marketing Perumahan Grand Amalia, Oni Sahroni menyebutkan bahwa yang bertanggung jawab untuk urusan pengeboran air dan perumahan bersangkutan adalah Manajernya, Budi Santoso. Namun perlu diketahui, bahwa pihaknya telah tiga kali mengajukan untuk pemasangan PAM ke PAM Tirta Kamuning tetapi tidak direalisasi sebab di Perumahan Alam Asri pun sering bermasalah.
Baca Juga: Di Kuningan Ada Kampung Bebas Narkoba, Ini Kata Kapolres
Maka dari itu, dengan mengantongi perizinan dari provinsi, dilakukan pengeboran sumur artesis sehingga mau dipakai atau tidak, setiap rumah dikenakan iuran Rp50 ribu per bulan karena sudah dipasang juga meteran airnya.
"Jadi untuk memenuhi kebutuhan air menggunakan dari sumur artesis seperti PAM Mandiri karena mengajukan ke PAM Tirta Kamuningnya tidak direalisasi," tuturnya.