"Tanggal 25 Agustus bersurat kepada ketua umum, isinya meminta ketua umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono untuk menjadi pasangannya. Tapi sekarang malah mendekati Muhaimin Iskandar," kata dia.
Dari aksi ini, tampak kekesalan dan kemarahan kader saat menurunkan dan mengecat baliho Partai Demokrat yang ada gambar Anies Baswedan. Bahkan, kemarahan juga terjadi di struktur partai di tingkat kecamatan. Mantan Kuwu Surakarta, yang juga Ketua PAC Partai Demokrat Kecamatan Suranenggala, Rofidi mengaku geram atas langkah politik Anies yang memilih Muhaimin Iskandar sebagai pasangannya.
"Kalau kami harus menuntut kepada Anies, berapa besar tenaga, waktu, pikiran dan materi yang sudah kami keluarkan untuk mensosialisasikan Anies sebagai capres. Itu sudah tidak terhitung dengan angka. Yang jelas kami kader di daerah sangat kesal dan geram kepada Anies," kata Rofidi. (Iskandar)