“Memohon agar hujan bisa segera turun, agar kami bisa segera memulai tanam. Lalu musim paceklik bisa segera berlalu dan tiba musim panen yang membawa berkah bagi kami semua,” kata Teti salah seorang warga.
Baca Juga: PA Cirebon Eksekusi Rumah Bacaleg NasDem, Tak Ada Perlawanan
Cucun warga lainnya yang membawa tumpeng dan bakakak ayam ke lokasi sedekah bumi menyampaikan, ritual yang dilakukan warga menjadi budaya warga di desanya. Sehingga setiap tahun sedekah bumi tidak pernah terlewat dan seolah menjadi wajib.
“Ini kami lakukan untuk memohon kepada Tuhan dan semua petani hadir. Sehingga dengan begini ada kebersamaan dan semoga doa kami bisa dikabul, karena dilakukan oleh banyak orang,” tuturnya.
Sementara, Kepala Desa (Kades) Putridalem Endah Endarwati mengemukakan, sedekah bumi selain tradisi turun temurun yang dilakukan sejak nenek moyang mereka, juga sebagai ajang silaturahmi di antara warga.
Baca Juga: Sarukun Sayangkan Dugaan Skenario Pengkondisian Calon Direktur PAM Tirta Kamuning
“Kami memohon semua doa kami terkabul, dijauhkan dari bencana serta mendapat berkah dari apa yang kami lakukan,” ucapnya.
Ia menyebutkan, masa tanam kemungkinan mundur, karena hingga sekarang curah hujan belum ada. Sedangkan saluran irigasi yang ada di wilayahnya juga semua mengering.
“Masa tanam di wilayah kami kemungkinan baru saja bisa dilakukan pada awal Desember,” ujarnya.