KABARCIREBON - Sejak beberapa hari terakhir, hampir semua warga di Kabupaten Majalengka merasakan suhu udara yang panas, melebihi suhu udara yang terjadi biasanya. Kondisi ini baru dirasakan selama beberapa tahun terakhir.
Karena suhu tinggi, banyak warga yang memilih tetap berada di rumah dibanding harus bepergian ke luar jika tidak terlalu penting. Karena suhu panas cukup menyengat tubuh, ditambah debu yang beterbangan.
Saat ini rumput–rumput mengering, tanaman di pekarangan jika tidak disiram sehari saja langsung layu sulit untuk bangkit lagi.
Windi, warga Kompleks Giriasih, Kelurahan Majalengka Wetan mengaku tidak pernah menjemur pakaian di siang hari karena debu yang tebal serta menghindari kerusakan pada pakaian karena teriknya mata hari.
Sehingga dia memilih mengeringkan pakaian di malam hari selepas pukul 20.00 WIB, paginya pukul 03.00 dini hari pakaian sudah kering dan langsung disetrika.
“Jadi saya kalau menjemur pakaian malam hari, pagi–pagi sudah kering langsung disetrika. Begitu subuh sudah beres,” ungkap Windi.
Baca Juga: Herman Khaeron Ajak Jurnalis Cirebon Nonton Film 'Air Mata di Ujung Sajadah'
Hal yang sama juga dilakukan Agesti yang mengeringkan pakaian di dalam rumah sekadar diangin–angin, dengan begitupun pakaian kering dalam waktu beberapa jam saja.