"Kita cuma ingin refleksi satu tahun, bahwa Masjid Lautze masih terus berdiri. Kita juga ingin syukuran bahwa kita bisa melewati satu tahun dengan baik, dan semoga masjid ini bisa menjadi tempat berkumpulnya umat, satu sama lain, khususnya para mualaf, tapi tetap terbuka untuk umum," ungkapnya.
Menurutnya, masjid ini akan tetap berdiri sampai kapanpun sebagai tempat syiar serta berkumpul satu sama lain.
"Tidak ada yang pernah tahu mualaf jika bukan mualaf itu sendiri," ujar Harry.
Ketua DKM Masjid Lautze 3, Ahmad Khumaini mengatakan, ornamen China di dekat mimbar masjid menandakan harapan akan syiar Islam bisa menyebar luas di sekitar masjid tersebut.
Baca Juga: Siswa SMAN 2 Kuningan Kunjungi Diskominfo Dalami Globalisasi Iptek Online Shopping
"Apalagi kan daerah sini identik dengan warga etnis Tionghoa nya. Kita terus bersyiar Islam, salah satunya melalui ornamen-ornamen China," ujarnya.(Fanny)