Gapura Pataraksa Kabupaten Cirebon Ambruk, Rekanan, Konsultan, Hingga DLH Diminta Tanggung Jawab

- 3 Januari 2024, 16:21 WIB
Gapura Pataraksa Kabupaten Cirebon ambruk, Selasa, 2 Januari 2023. Padahal, baru dilaunching beberapa bulan lalu di tahun 2023.*
Gapura Pataraksa Kabupaten Cirebon ambruk, Selasa, 2 Januari 2023. Padahal, baru dilaunching beberapa bulan lalu di tahun 2023.* /Kabar Cirebon/Foto Ismail/

KABARCIREBON - Gapura Alun-Alun Taman Pataraksa Sumber Kabupaten Cirebon ambruk, Selasa 2 Januari 2024 malam. Ambruknya gapura tersebut diduga karena pekerjaannya asal-asalan tidak sesuai rencana kerja dan anggaran (RKA).

Berdasarkan pantauan KC di lokasi, Rabu 3 Januari 2024 terdapat beberapa pekerja sedang mengangkuti reruntuhan gapura yang berupa bebatuan, bata, dan urukan. Namun terlihat jelas tanpa ada besi sebagai tulangan di dalam gapura tersebut.

Proyek tahap kedua senilai Rp 4,5 miliar itu tak hanya gapura yang diduga pengerjaannya asal-asalan. Namun, lantai tangga berupa batu andesit pun pada ambrol, begitu juga dengan kolam ikan yang bocor sehingga tidak bisa diisi air. Dan banyak lagi pekerjaan lainnya yang terkesan asal-asalan.

Baca Juga: Sejumlah Petani Durian Majalengka Alami Gagal Panen: Selain Kulitasnya Menurun, Dagingnya Banyak yang Cangor

Hal itu pun diakui Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Yoga Setiawan. Dengan ambruknya gapura Alun-Alun Taman Pataraksa, selain DLH dan konsultan pengawas, rekanan juga harus bertanggung jawab atas ambruknya gapura tersebut.

Padahal, aku dia, sejak awal Komisi III sudah mengingatkan supaya banyaknya kerusakan di beberapa titik dalam pekerjaan proyek itu, segera diperbaiki. Akhirnya terbukti juga, gapura tiba-tiba ambruk saat kondisi hujan sedang turun.

"Sejak banyaknya laporan yang masuk, kami langsung sidak ke lokasi. Kita temukan banyak item pekerjaan yang dikerjakan asal-asalan. Terbukti sekarang, gapura akhirnya ambruk. Padahal sejak awal kondisinya sudah retak," ungkap Yoga.

Baca Juga: Alun-alun Kejaksan Memprihatinkan: Gapura Retak, Microlibrary Bocor, Sentra UMKM Ditinggal Penyewa

Tak hanya itu, ia pun mengaku kecewa dengan kinerja DLH Kabupaten Cirebon. Pasalnya, warning Komisi III kepada Kadis LH supaya berhati-hati dan jeli saat memilih konsultan pengawas, seolah diabaikan. Ini agar pekerjaan yang dihasilkan kualitasnya bagus dan dapat diterima masyarakat.

Selain itu, menurut Yoga, imbauan dari pihaknya supaya DLH Kabupaten Cirebon jangan menerima pekerjaan yang belum selesai 100 persen, juga terkesan diabaikan.

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x