Menurut dia, Pesantren Modern Nurul Hayah II bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang menginginkan putra-putrinya menjadi penghafal Al-Quran atau hafiz, sekaligus menguasai dwibahasa dan keterampilan dalam membaca kitab kuning.
“Selain itu, santri juga diajari pendidikan karakter agar beretika dan bermoral, juga berlaku sopan dan santun terhadap orang tua, guru, dan orang-orang di sekitar mereka,” ungkapnya.
Salah satu unit pendidikan di Pesantren Modern Nurul Hayah II adalah Madrasah Tsanawiyah (MTs)/setara SMP dan SMA.
Kepala MTs Nurul Hayah II, Muhammad Shubhan Hudzaifa menjelaskan, sekolah yang dipimpinnya terus berusaha menjadi jawaban bagi masyarakat yang menginginkan anak-anaknya terhindar dari degradasi moral karena pengaruh dunia luar yang kurang baik.
“Pondok Pesantren Nurul Hayah pabedilan lembaga pendidikan yang diharapkan masyarakat, dengan adanya dua asrama yang di pisah antara putra dan putri, kita juga menyediakan program unggulan seperti tahfidz Al-Qur’an, kajian kitab kuning dan dwi bahasa,” katanya.
Ia menegaskan, MTs Nurul Hayah II berkomitmen untuk memberikan pendidikan terbaik dan mengembangkan potensi siswa.
“Kami memperhatikan keunikan dan kebutuhan individu setiap siswa, serta menyediakan lingkungan belajar yang positif dan menyenangkan,” ujarnya.(Ismail)