Sejumlah Pemilik Penggilingan Gabah di Majalengka Berhenti Beroperasi: Mereka Kesulitan Serap GKG

- 8 Januari 2024, 20:28 WIB
Sebuah pabrik penggilingan beras di Kelurahan Tarikolot, Kecamatan Majalengka tengah berhenti beroperasi karena tidak ada gabah. Harga gabah di sejumlah tempat di Majalengka telah mencapai Rp 870.000 , harga gabah tersebut tidaks esuai lagi dengan harga penjualan beras
Sebuah pabrik penggilingan beras di Kelurahan Tarikolot, Kecamatan Majalengka tengah berhenti beroperasi karena tidak ada gabah. Harga gabah di sejumlah tempat di Majalengka telah mencapai Rp 870.000 , harga gabah tersebut tidaks esuai lagi dengan harga penjualan beras /Foto/Tati/KC/

KABARCIREBON - Tidak sedikit pemilik penggilingan gabah di Kabupaten Majalengka kesulitan memperoleh gabah kering giling (GKG) untuk memenuhi kebutuhan pasar, sebagian diantara mereka dengan terpaksa berhenti beroperasi sejak beberapa bulan terkahir ini.

Harga gabah kering giling saat ini telah mencapai Rp860.000 - Rp870.000 per kw, sedangkan harga jual beras ke pedagang hanya mencapai Rp12.700 per kg untuk jenis medium dan Rp13.200 per kg untuk beras premium.

Harga jual gabah tersebut sebetulnya dianggap tidak sebanding dengan harga jual beras, namun sebagian pengusaha memaksakan diri menjual beras dengan harga murah dengan alasan pelanggan akan beralih ke pengusaha lain .

Baca Juga: Haul Mbah Sa'id Gedongan Ke-93, Undang Presiden dan Wapres

Menurut para pemilik penggilingan gabah, jika saat ini masih ada yang mampu mengirim beras ke luar daerah dengan harga Rp13.200 per kg itu adalah gabah stok lama hasil pembelian saat panen lalu disaat harga gabah masih terbilang murah dan gabah baru dijual sekarang.

Sebab jika pembelian gabah saat ini dijual dengan harga pasar akan merugi besar.

Surana pemilik penggilingan di Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh mengaku sudah beberapa bulan terakhir berhenti beroperasi karena harga gabah tidak sebanding dengan harga jual beras ke pedagang.

Biasanya disaat musim peceklik Surana melakukan pembelian gabah dari Indramayu dan wilayah Jatitujuh serta Kecamatan Ligung, namun sekarang harga gabah melambung nyaris tidak terkendali, akhirnya daripada terus mengalami kerugian memilih berhenti giling.

“Sekarang menghentikan penggiriman ke pelanggan di Karawang juga Jakarta, uda sih dari pada merugi,” ungkap Surana yang biasanya mengirim beras hingga 10 ton sekali kirim.

Mukasan pemilik penggilingan Sumber Tani di Desa Pangkalanpari, Kecamatan Jatitujuh masih bisa melakukan pengiriman beras ke Karawang dan Subang dengan harga jual Rp13.200 per kg, namun proses penggilingan tidak selancar sebelumnya.

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x