Meski Puncak Panen Raya, Harga Gabah di Kabupaten Indramayu dan Cirebon Masih Tetap Tinggi

- 4 Mei 2023, 12:04 WIB
PETANI di Desa  Kertawinangun, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka tengah menjemur Gabah. Kini harga gabah terus naik, mesi memasuki masa panen raya.
PETANI di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka tengah menjemur Gabah. Kini harga gabah terus naik, mesi memasuki masa panen raya. /Foto/Tati/KC/

KABARCIREBON - Meski sedang memasuki puncak panen raya musim tanam rendeng penghujan 2022/2023. Namun para petani di Kabupaten Indramayu bahkan kabupaten Cirebon harga gabah tetap bertahan tinggi.

Perihal itu dibenarkan oleh Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, H. Sutatang. Menurut Tatang, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani di Kabupaten Indramayu saat ini mencapai Rp 5.500 sampai dengan Rp 6.000 per kilogram dan harga gabah kering giling (GKG) di kisaran Rp 6.500 hingga Rp 7.000 per kilogram.

Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, H. Sutatang.
Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, H. Sutatang.

Harga tersebut, kata dia, lebih tinggi dibandingkan harga pembelian pemerintah (HPP). Untuk HPP GKP di tingkat petani Rp 5.000 per kilogram, HPP GKP di tingkat penggilingan sebesar Rp 5.100 per kilogram, HPP GKG di penggilingan Rp 6.200 per kilogram dan HPP GKG di gudang Perum Bulog Rp 6.300 per kilogram." Harga gabah masih belum turun mulai dari awal panen sampai puncak panen raya sekarang ini," katanya, Rabu (3/5/2023) kemarin.

Baca Juga: Ini Jadwal SIM Keliling bagi Warga Kota Cirebon Lengkap Beserta Persyaratannya pada Mei 2023

Sutatang mengakui, harga gabah yang tetap tinggi di masa puncak panen raya seperti sekarang ini tidak seperti biasanya. Saat panen raya, harga gabah di tingkat petani biasanya anjlok karena pasokan yang berlimpah.  " Saya menilai tetap tingginya harga gabah di tingkat petani di Kabupaten Indramayu saat ini karena banyaknya tengkulak dari Demak, Jawa Tengah yang membeli gabah dari Kabupaten Indramayu, " ucapnya.

Selain itu, tambahnya, banyak pula tengkulak dari Subang dan Karawang. " Saya menerima info di Demak gagal panen, mungkin itu penyebabnya akhirnya mereka membeli gabah ke Indramayu. Kalau yang dari Subang dan Karawang, memang setiap tahun beli gabah ke Indramayu, " tutur dia,

Tidak hanya gagal panen, Sutatang menilai, para tengkulak saat ini memilih menyerap gabah sebanyak-banyaknya dimungkinkan karena adanya prediksi musim kemarau tahun ini yang kering.

Baca Juga: 10 Nomor Telepon Penting di Kabupaten Kuningan yang Bisa Dihubungi dalam Keadaan Darurat, Ini Daftarnya

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x