Kabupaten Kuningan Dilanda Longsor di Sejumlah Desa, Kabupaten Cirebon Siaga Bencana Alam

- 9 Januari 2024, 23:37 WIB
Ilustrasi longsor pasca hujan lebat.
Ilustrasi longsor pasca hujan lebat. /Dok. BPBD Kabupaten Bogor

KABARCIREBON - Hujan yang terus mengguyur dalam sepekan terakhir ini telah mengakibatan longsor pada beberapa wilayah di Kabupaten Kuningan.

Bencana longsor melanda sejumlah desa, di antaranya Desa Ciwaru, Kecamatan Ciwaru, Desa Kaduagung, Kecamatan Karangkencana serta Desa Ciherang, Kecamatan Kadugede.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana mengungkapkan, pihaknya sekarang ini banyak menerima laporan terkait dengan bencana longsor.

Baca Juga: Sesar Aktif dan Proses Pembentukan Gunung, Seperti Apa Awal Mulanya? Simak Penjelasan Ini

Dan itu, di antaranya sudah diasesmen, namun ada juga yang belum karena dari laporan belum ia terima.

Menurutnya, terdapat sedikitnya tiga laporan yang masuk terkait dengan bencana longsor dan satu rumah ambruk pada Senin, 8 Januari 2024.

Kejadian longsor tersebut, di antaranya melanda Desa Jalatrang Kecamatan Cilebak, Desa Pasiragung Kecamatan Hantara, Desa Hantara Kecamatan Hantara.

Baca Juga: Soal Penyebab Gempa Sumedang, Ini Temuan Badan Geologi dan BMKG, Sudah Saatnya Bangun Rumah Tahan Gempa

Sedangkan, untuk rumah ambruk itu terjadi di Kelurahan Purwawinangun, Kecamatan Kuningan.

"Sekalipun demikian, tidak terdapat korban jiwa, karena pada umumnya longsor tembok penahan tebing mengancam rumah warga akibat hujan yang terus-terusan mengguyur sejak sore hingga malam hari," kata Indra Bayu dilansir dari Pikiran Rakyat.com pada Selasa, 9 Januari 2024.

Sementara, BPBD Kabupaten Cirebon melakukan asesmen dampak bencana puting beliung yang menerjang puluhan rumah di Perumahan Taman Anggrek Suci Desa Banjarwangunan Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon.

Baca Juga: Wacana Penghapusan PPLPD, Mantan Kabid Olahraga Kuningan Sewot dan Minta Tidak Dihilangkan

Dari hasil asesmen, dampak bencana angin puting beliung tersebut terdapat 34 rumah mengalami kerusakan.

Dari jumlah tersebut, rumah warga yang terdampak mengalami kerusakan di bagian atap yang terbuat dari baja ringan.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya, menyampaikan, dari 34 rumah terdampak bencana, sebanyak 10 rumah mengalami rusak berat

Baca Juga: Ini 20 Alamat Apotek yang Siap Melayani Warga Kabupaten Karawang, Ada Pilihan Apotek Sakina dan Apotek Kresna

Menurut Deni, puluhan rumah yang terdampak tersebut, rerata mengalami kerusakan di bagian atap akibat tersapu angin puting beliung.

"Ada 34 rumah terdampak, yang rusak parah ada 10. Kebanyakan yang rusak atap, seperti garasi mobil atau sejenis kanopi," ujar Deni Nurcahya.

Deni mengungkapkan setelah melakukan asesmen, pihaknya pun memberikan bantuan berupa peralatan kebersihan dan sembako.

Baca Juga: Pj Ketua DWP Jabar Lakukan Pembinaan Pada Kepengurusan dan Anggota DWP Kuningan.

Bantuan yang diberikan tersebut, hanya untuk membantu warga yang terdampak dalam melakukan pembersihan rumah pascabencana.

Menurut Deni, untuk bantuan lainnya seperti makanan siap saji dan bantuan material untuk perbaikan, merupakan ranah Dinas Sosial (Dinsos). Itu pun akan diberikan ketika situasinya sudah masuk kategori tanggap darurat bencana.

Saat ini, lanjut Deni, status penanganan bencana di Kabupaten Cirebon masih siaga bencana sesuai SK Bupati Cirebon.

Baca Juga: PSI Kabupaten Cirebon Tancap Gas di Pemilu 2024, Targetkan Dapat Kursi di DPRD

Di tahun 2024 ini, bencana angin puting beliung merupakan kejadian yang kedua. Sebelumnya, peristiwa serupa pernah terjadi di wilayah Kecamatan Susukan.

Seperti diketahui, bencana angin puting beliung menerjang kompleks Perumahan Taman Anggrek Suci di Blok Kagungan Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jumat sore (5/1/2024) sekira pukul 17.15 WIB.

Akibat kejadian tersebut, puluhan rumah mengalami rusak pada bagian atapnya. Sebelum angin puting beliung datang menerjang, lebih dulu hujan turun sekitar pukul 16.30 WIB, Jumat sore hari.

Baca Juga: Kok Bisa, Membangun Kuningan Tahun 2024 Tanpa Visi & Misi?

Langit saat itu juga terlihat gelap tertutup mendung.

Kemudian, tidak berselang lama, tiba-tiba angin kencang datang disertai gemuruh hingga menghantam permukiman di perumahan tersebut.

Angin puting beliung atau yang disebut ulur ulur, datang dari wilayah perairan Laut Jawa atau arah utara, kemudian berputar ke selatan menghantam kompleks Perumahan Taman Anggrek.(Iwan/PRMN/KC).***

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah