Dirinya mengharapkan, perbaikan ruangan yang rusak segera dilakukan guna terselenggaranya KBM yang maksimal.
"Menggunakan shift sih tidak, tapi alangkah baiknya jika ada ruang kelas memadai. Karena dengan ambruknya ruangan tersebut, KBM terpaksa di ruang IT," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Ronianto mengungkapkan, sangat prihatin dengan kejadian ini dan akan evaluasi rehabilitasi sekolah.
"Dugaan sementara, konstruksi yang digunakan baja ringan. Namun menggunakan genteng tanah liat, kemungkinan besar beban yang terlalu berat. Lalu ambruk," ungkapnya.
Dikatakan Ronianto, rehabilitasi ruangan tersebut dilakukan tahun 2022 dan untuk rehabilitasi sekolah mendatang akan menggunakan genteng metal. Agar beban baja ringan tidak terlalu berat. "Untuk perbaikan ruangan tersebut, akan rapat bersama dulu," jelasnya.
Kepala BPBD Kabupaten Cirebon, Denny Nurcahya menambahkan, pihaknya akan memberikan trauma healing bagi para siswa yang tertimpa sekolah ambruk.
"Kami akan lakukan pendampingan bagi siswa yang trauma karena kejadian tersebut," imbuhnya.(Supra/KC).***