Ratusan Hekare Sawah di Jatutujuh Majalengka Terendam Banjir, Tanaman 1 Minggu Terpaksa Ditanam Ulang Petani

- 14 Januari 2024, 21:07 WIB
Sekda Majalengka Eman Suherman dan Camat Jatitujuh disertai sejumlah stafnya meninjau areal sawah di Desa Jatitujuh, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka yang terkena banjir akibat luapan air Sungai Cibuaya
Sekda Majalengka Eman Suherman dan Camat Jatitujuh disertai sejumlah stafnya meninjau areal sawah di Desa Jatitujuh, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka yang terkena banjir akibat luapan air Sungai Cibuaya /Foto/Tati/KC/

KABARCIREBON - Curah hujan yang terus mengguyur telah berimbas terhadap ratusan hektare sawah di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka terendam banjir. Tanaman yang baru berusia satu minggu - 15 hari, sebagian terbawa arus air sehingga petani harus menamannya kembali.

Berdasar keterangan dari sejumlah petani di Kecamatan Jatitujuh, areal sawah yang terdampak banjir diantaranya di Desa Jatitujuh, Jatitengah, Babadjurang, Biyawak, Jatiraga, Sumber Wetan, Sumber Kulon, Pilangsari serta desa lainnya.

Rendaman air disaat hujan deras bisa mencapai 50 cm - 1 meteran, air sulit surut karena tidak ada pembuangan terkecuali bila pada keesokan harinya tidak terjadi hujan.

Baca Juga: Pj Bupati Majalengka:Tingkatkan Kunjungan, Kawasan Wisata di Kabupaten Majalengka Perlu Sentuhan & Daya Dukung

Eka Omen, salah seorang aparat Desa Jatitujuh mengatakan, banjir yang melanda areal sawah di wilayah Kecamatan Jatitujuh akibat luapan air dari Sungai Cibuaya.

Saluran air yang mulai dangkal dan menyempit tak mampu menampung air kiriman dan air hujan yang cukup besar pada wilayah sekitar.

Tiga hari hujan terus menerus terjadi mulai siang hingga malam hari, tak heran jika sungai meluap. Pada Sabtu (13/1/2024) hujan mulai terjadi sekitar pukul 15.00 WIB hingga pukul 21.00. Sebelumnya juga hujan besar terjadi sejak siang hari hingga malam.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Apotek yang Siap Melayani Warga Kota Cimahi, Coba Kunjungi Apotek Bekat dan Apotek Shafa

“Ya petani mah gagal tanam, sebagian harus ditanami lagi karena terbawa banjir. Sebagian masih ada sebagian tersapu banjir,” ungkap Eka Omen.

Senada disampaikan Kepala Desa Jatiraga Carsidik yang menurutnya, banjir yang melanda areal sawah adalah banjir tahunan yang biasa dialami para petani di wilayahnya.

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x