Mendapat informasi ini, mantan wartawan yang kini maju sebagai calon legislatif DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), H Zaini Shofari pun ikut bersuara.
Menurut mantan aktivis ini, dirinya mengaku prihatin jika kabar ini terbukti benar dengan melibatkan seorang tenaga pendidik. Tentunya perilaku ini telah mencoreng profesi seorang guru dan menodai dunia pendidikan di Kabupaten Majalengka. Apalagi pelakunya kabarnya seorang guru agama, yang seharusnya menjadi teladan bagi para siswanya.
Baca Juga: 27.545 Anggota KPPS Majalengka Dilantik, Ternyata Kerjanya Cuma Satu Bulan
"Memang ini baru sebatas isu, namun jika memang terjadi, sungguh sangat memalukan. Dan tentunya para pelakunya harus mendapatkan sanksi tegas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,"ucap calon anggota DPRD Jabar, asal Dapil Majalengka, Subang dan Sumedang ini.
Ia pun mengecam keras perbuatan tercela yang dilakukan itu, sebab tak hanya melukai korban secara fisik dan masa depannya, namun juga menciderai nilai-nilai moral dan kode etik seorang guru.
"Kalau peristiwa rudapaksa ini melibatkan masyarakat biasa mungkin berita ini sudah biasa. Ini yang disesalkan itu melibatkan seorang guru, yang seharusnya sikapnya itu digugu dan ditiru,"tutupnya.***