Network
KABARCIREBON - Tokoh muda asal Gegesik, Kabupaten Cirebon, Surnita Sandi Wiranata mendorong investasi sebesar-besarnya di Kabupaten Cirebon untuk mengurangi angka pengangguran.
Sebagai putra daerah, Surnita Sandi Wiranata mengaku prihatin dengan gejolak ekonomi yang menimbulkan kemiskinan ekstrem akibat dari covid-19, perang Rusia-Ukraina, konflik di Timur Tengah dan praktik KKN.
"Sekarang harga beras mahal, daya beli masyarakat menurun. Masyarakat dalam kondisi sulit. Salah satu upaya untuk menekan angka pengangguran adalah membuka kran investasi sebesar-besarnya. Lalu, hidupkan ekonomi kreatif agar roda perekonomian di desa-desa berputar," tutur Surnita Sandi Wiranata.
Baca Juga: Listrik Tanap Kedip, PLN UP3 Cirebon Sukseskan Kunjungan Kerja Menteri Keungan di Cirebon
Karenanya, ia mendorong Pemerintah Kabupaten Cirebon harus membuka kran investasi sebesar-besarnya. Permudah perizinan. Dan buat regulasi investasi ramah lingkungan, demi pembangunan yang berkelanjutan.
"Izin dipermudah. Karena, banyak investor yang sulit menjalankan usaha di daerah terbentur masalah izin," katanya.
Ia setuju investasi harus ramah lingkungan. Namun, ada peran pemerintah daerah untuk mengarahkan. Sehingga, investor yang ingin berinvestasi di Kabupaten Cirebon, merasa nyaman karena mendapatkan pengarahan dari dinas terkait.
Baca Juga: Polri Minta Masyarakat Tak Sebar Hoax, Tegaskan Netral di Pemilu 2024
Pemerintah daerah, lanjut Surnita Sandi Wiranata harus mewaspadai ancaman kemiskinan ekstrem imbas dari perang Hamas vs Israel lalu Rusia vs Ukraina. Karena, kondisi itu memicu naiknya harga minyak dunia yang eksesnya berdampak pada gejolak harga kebutuhan pokok.
Kondisi ini diperparah dengan rendahnya daya beli masyarakat akibat sulitnya mencari lapangan pekerjaan. Dan kini, harga beras makin mahal, masyarakat dipaksa membeli beras impor. "Ini yang harus dipikirkan pemerintah daerah," tuturnya.
