Harga Beras Rp17.000 Per Kg, Pedagang dan Rakyat Kecil Kuningan Menjerit

- 19 Februari 2024, 03:18 WIB
Salah seorang pedagang lotek di Jalan Cipicung Kuningan, Mang Dul, mengaku omet penjualan menurut setelah harga beras melambun hingga mencapai Rp17.000 per kg.
Salah seorang pedagang lotek di Jalan Cipicung Kuningan, Mang Dul, mengaku omet penjualan menurut setelah harga beras melambun hingga mencapai Rp17.000 per kg. /Emsul/KC/

KABARCIREBON - Sepanjang sejarah Kuningan baru kali ini harga beras di pasaran maupun di warung-warung yang ada di perkampungan menyentuh angka Rp17.000 per kg sehingga para pedagang dan rakyat kecil menjerit atas melonjakan harga bahaan makanan pokok tersebut.

Kenaikan harga beras sejak beberapa hari terkhir ini sangat dirasakan salah seoroang pedang pecel (lotek) yang mangkal di Jalan Cipicung Kuningan, Mang Dul. Atas kenaikan harga beras tersebut sangat berdampak terhadap omset penjualan karena terjadinya penurunan pembeli lotek.

Para pelanggan lotek yang biasanya memesan sebanyak lima bungkus untuk dibawa pulang, kini tidak lagi membelinya. Mereka merasa wegah (memberatkan) untuk membeli lima bungkus lotek bagi anggota keluarganya, akhirnya uang jajan lotek diperuntukan membeli beras.

Baca Juga: 16 Tahun Yayasan Taruna Mandiri Kuningan Konsisten Layani Disabilitas

“Sebelum terjadi kenaikan harga beras, banyak orang pulang dari kantor membeli beberapa bungkus lotek. Namun kini, pembeli tersebut tidak pernah datang lagi. Mungkin mereka memperhitungkan, ketimbang beli lotek mendingan uang tersebut dibelikan beras.

Selain itu, beberapa karyawan menghentikan untuk jajan, mereka bawa bekal makanan/nasi dari rumah untuk membatasai biaya pengeluaran,” tutur Mang Dul, seraya ngulek lotek yang harganya Rp 12.000 per bungkus, Sabtu 17 Februari 2024.

Hal senada dirasakan pedagang nasi di Pasar Kepuh Kuningan, Mang Tato. Kata dia, apabila takaran nasi dikurangi mengingat harga beras mahal, akibatnya sering diprotes oleh para pembeli. Takaran nasi yang tidak biasanya membuat para pembeli jarang makan di warung.

Baca Juga: Caleg Golkar Dapil 3 Kuningan Kena Prank Pasangan Ustadz Beserta Istrinya

Apabila harga dinaikan, dikhawatirkan konsumen tersebut tidak memilih makan di warung nasi. Karenanya atas kenaikan harga makanan pokok beras itu, dirasakan dirasakan mencekik, khususnya bagi pedagang/warung nasi maupun bagi rakyat kecil.

Halaman:

Editor: Iyan Irwandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x