Network
KABARCIREBON - Kabupaten Kuningan terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan rapat kerja (Raker) dan pembinaan pengurus Paguyuban TK Negeri dan TK Pembina se-Provinsi Jawa Barat, berlangsung di sebuah hotel Desa Sangkanurip Kecamatan Cigandameker, Kamis 22 Februari 2024.
Rapat kerja Paguyuban TK Negeri dan TK Pembina periode 2024-2028 dihadiri Pj Bupati Kuningan, H Raden Iip Hidayat, didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuningan yang sekaligus sebagai Bunda PAUD Kabupaten Kuningan.
Selain itu, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Assisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat, H Toni Kusumanto, Kabid Pembinaan Paud Dikmas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kab. Kuningan, Deden Rendra, dan Ketua PGRI Kabupaten Kuningan, mantan Ketua Paguyuban TK Negeri Jabar, Eli Jubaeda, Ketua Paguyuban TK Negeri Provinsi Jabar, Hj Dian, dan Ketua PGRI Kab. Kuningan H Pipin Mansur Aripin.
Baca Juga: Baznas Kabupaten Kuningan Tetapkan Zakat Fitrah 2024, Ini Besarannya
Dengan tema Kegiatan “Menjaga Marwah Ukhuah Kita Tingkatkan Kualitas Lembaga dan Sumber Daya” peserta yang merupakan para Kepala TK Negeri dan TK Pembina berasal dari Kabupaten/Kota se-Jawa Barat tampak antusiah dan penuh hidmat hingga berakhirnyua acara.
Ketua Paguyuban TK Negeri dan TK Pembina Kabupaten Kuningan, Hj. Ela, menyebutkan bahwa raker ini merupakan ajang silaturahmi dari para tenaga pendidik untuk terus berupaya mengawal kualitas pendidikan bagi anak usia dini.
“Kami selalu berkomitmen untuk menjaga kualitas pendidikan anak-anak dengan mengedepankan moralitas serta berusaha sekuat tenaga agar anak-anak kita sehat jasmani dan rohani dalam rangka menyongsong Indonesia emas 2045,” ucap Hj. Ela.
Baca Juga: Jangan Pandang Bulu, LSM Frontal Minta Gakkumdu Kuningan Tindak Tegas Pelaku Kecurangan Pileg
Pejabat (Pj) Bupati, H Raden Iip Hidayat, mengemukakan, bahwa kerja merupakan kegiatan tahunan organisasi yang harus menghasilkan produk dan program kesepakatan bersama. Selain itu harus terukur dan tercapai sesuai dengan waktu yang ditentukan. “Artinya, program yang dihasilkan harus ideal, dan bisa di kerjakan. Lebih baik membuat program yang membumi daripada terlalu tinggi sehingga sulit untuk dicapainya,” ujar Iip.
