Demikian juga dengan harga tomat yang belakangan selalu mahal, itu dipicu oleh minimnya pasokan barang, petani menghindari tanam tomat karena curah hujan yang tinggi sehingga rentan serangan hama.
Baca Juga: Personel Polresta Cirebon Dorong Mobil Pemudik yang Mogok
“Kalau tanam tomat menghadapi bulan Januari dan Februari itu sama dengan iwak nangtang sujen (melawan maut), tanam tomat menghadapi Januari dan Februari butuh ketelatena yang esktra, setiap pagi dan siang atau bahkan sore harus disemprot, modal yang dikeluarkan harus besar karena berharapan dengan cuaca, berhadapan dengan serangan hama yang tinggi,” kata Jojo
Sepekan lebaran harga tetap tinggi
Sepekan setelah lebaran Idul Fitri sejumlah komoditas barang di pasar tradisional di Majalengka belum terjadi penurunan harga terutama daging ayam broiler masih bertahan di harga Rp 50.000 per kg, sebagian komiditas lainnya bahkan alami kenaikan haga.
Baca Juga: Jadi Khotib Salat Idulfitri , Bupati Imron Ajak Masyarakat Senantiasa Menjalankan Perintah Allah Swt
Masih tingginya harga beberapa komoditas barang diduga dipicu oleh tingginya permintaan terutama daging ayam karena selepas lebaran banyak masyarakat yang menggelar hajatan, baik sunatan ataupun pernihakan.
Komoditas barang yang mengalami kenaikan harga diantaranya adalah kol naik sebesar Rp 2.000 per kg atau menjadi Rp 12.000 per kg. Bawang daun sudah lebih sebulan terus berada di harga tinggi dan kini kembali naik menjadi Rp 32.000 per kg.
Kenaikan harga yang sama juga terjadi pada bawang merah biasa dan sumenep masing - masing naik Rp 10.000 menjadi Rp 60.000 per kg. Selain itu Ikan mas juga naik Rp 2.000 per kg menjadi Rp 42.000 per kg. Tomat TW seharga Rp 40.000 per kg.
Baca Juga: Arus Balik 2024, Sepeda Motor Terbakar di SPBU Weru Kabupaten Cirebon