"Tapi kalau sapi-sapi di sini Alhamdulillah aman dari PMK. Beberapa hari lalu dari Dinas Pertanian juga sudah kesini melakukan pemeriksaan," katanya.
Yuwenda menyampaikan, pihaknya tidak terburu-buru untuk berbelanja sapi lagi sebelum 10 ekor sapi yang tersisa itu habis. Selain itu, pihaknya mengaku harus lebih teliti dan selektif lagi ketika mendatangkan sapi dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Karena kita disini kan untuk penggemukan, jadi tidak asal belanja. Kalau habis, baru belanja lagi," katanya.
Baca Juga: Pj Bupati Dedi Dorong Industri Besar di Majalengka untuk Sediakan Perumahan bagi Buruh Pabrik
Kuwu Kubang, Wawan Karyawan mengungkapkan, KTTS Padusan merupakan kelompok ternak terbaik nasional dari sisi penggemukan. Sehingga pernah mendapat penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ia mengemukakan, kelompok ternak tersebut mulanya berdiri sendiri-sendiri. Kemudian pihak desa memfasilitasi penyatuan para peternak dengan membentuk kelompok ternak. "Kita fasilitasi untuk kandangnya itu dari tanah bengkok Desa Kubang," katanya.
Diakui kuwu, sejak merebaknya PMK pada 2021, pasokan sapi untuk KTTS Padusan berkurang. Karena para anggota kelompok merasa ketakutan dengan penyakit tersebut. "Tapi Desa Kubang sih tidak ada yang terkena PMK," ujarnya.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Gali Titik Terang Kasus Vina dan Eky dari Penggerebakan Aep di Cirebon
Saat ini, pihaknya masih terus memberikan dukungan kepada kelompok ternak tersebut agar semakin solid dan lebih meningkat lagi. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan daging kurban pada setiap Hari Raya Iduladha. "Kalau sekarang kita hanya sebatas membina saja," ucapnya.***