"Buah maja, daun maja, anginnya, terasering, genteng, hingga kopi karena Majalengka kini mulai dikenal dengan produksi kopi. Perkebunan kopi terdapat di banyak daerah,” ungkap Erlita yang juga ahli menyulam.
Dia berharap desain batik yang dibuatnya bisa terus diperkenalkan oleh pemimpin Majalengka kedepan. Itu karena suaminya, Dedi akan mengakhiri maja jabatnnya pada akhir tahun ini.
"Saya inginnya batik khas Majalengka ini dipakai di acara-acara resmi. Tidak hanya saat kami menjabat di sini, tetapi dipakai sesudah kami. Ini karena saya pikir corak batik yang didesain memiliki kekhasan dan bisa mewakili Majalengka," ungkap Erlita yang pada masa kecilnya mendapat panggilan Neng Ufi.
Batik Majalengka yang didesainnya kini telah dibuat dan mulai dipakai sebagai seragam PKK dan pengurus Dekranasda. Baik tersebut juga sempat dikenakan saat HUT Majalengka.(Tati/KC).***