“Bagi yang ada sumur pantek dan masih berair, kami upayakan bersama PPL dan masyarakat untuk melakukan pompanisasi termasuk jika ada aliran air,” katanya.
Produk berkurang
Engkus Kusnadi memprediksi produksi gabah tahun ini jauh berkurang jika dibanding tahun lalu walaupun di tahun 2023 lalu juga diterpa el nino yang parah.
Berkurangnya produksi gabah tahun ini, selain terkena kekeringan, juga jumlah areal tanam pada MT II berkurang jika dibanding tahun lalu. Di tahun lalu diperiode yang sama luas aeral tanaman padi mencapai 44.000 ha dari total luas baku kabupaten Majalengka 49.000 ha.
Baca Juga: PBSI Kuningan Bakal Menggelar Kerjurkab Agustus Mendatang
Sedangka tahun ini hanya mencapai 32.025 ha, atau berkurang seluas 11.975 ha dari total luas baku yang sama 49.000 ha.
“Ya kemungkinan besar berkurang banyak produksi gabah tahun ini, karena luas tanam berkurang sangat luas, belum lagi diperparah oleh terjadinya kekeringan dan serangan hama tikus,” ungkap dia.
Tahun ini serangan hama cukup banyak, ada penggerek batang, wereng dan tikus. Untuk serangan penggerek batang sebagian besar tanaman bisa tertolong dengan upaya pembasmian hama, hanya yang terkena serangan tikus sebagian tidak tertolong.(Tati/KC).***