Ancamana Kekeringan di wilayah Kabupaten Majalengka Makin Meluas

- 27 Juni 2024, 09:14 WIB
Ilustrasi kekeringan.
Ilustrasi kekeringan. /Pikiran Rakyat/Tommi Andryandy/

KABARCIREBON- Ancaman kekeringan pada wilayah Kabupaten Majalengka makin meluas akibat curah hujan dan ketersediaan air yang sangat minim, sehingga kondisi ini mengancam ketersediaan pangan di wilayah ini.

Berdasarkan keterangan Koordinator POPT Kabupaten Majalengka Engkus Kusnadi, dari luas tanaman 32.025 ha pada Musim Tanam (MT) II 3.051 ha diantarnya mengalami kekeringan. Sedangkan yang masuk dalam katagori waspada mencapai 2.574 ha, kekeringan dengan katagori ringan seluas 352 ha, katagori sedang mencapai 101 ha, serta berat seluas 24 ha.

“Kami dari Pengendali Organisme Penggangu Tumbuhan setiap hari terus melakukan pengamatan kondisi tanaman padi di musim tanaman II tahun 2024 yakni April – September, setiap pekan kekringan terus meluas,” ungkap Engkus Kusnadi.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Batagor yang Murmer di Kabupaten Pandeglang, Coba Cicipi Batagor Bunda Icut dan Batagor Tatang

Menurtnya, kondisi cuaca tidak menentu, untuk wilayah tengah dan selatan ada hujan sementara untuk wilayah utara tidak ada hujan kalaupun terjadi hujan hanya 2 kali dalam sebulan dengan curah hujan yanag rendah.

Hal ini sangat berpengaruh terhadap budidaya tanaman padi khususnya wilayah Utara yang lahannya kebanyakan mengandalakan tadah hujan. Areal tanaman padi yang terkena kekeringan hampir kebanyakan usia tanam baru berumur 15 hari setelah tanam.

Menurut Koordinator POPT, berdasarkan pengamatan curah hujan di bulan Mei 2024 jumlah curah hujan hanya 5,5 mm dan terjadi hanya 2 hari atau dua kali. Sedangkan d bulan Juni jumlah curah hujan hanya 29, 5 mm, dan hari hujan 3 hari atau sebanyak tiga kali.

Baca Juga: Menghina Akal Sehat, Pendapatan Menurun Tajam tapi Anggaran Setda Meroket hingga Rp81 Miliar: Untuk Apa Sih?

Walaupun tanaman padi sudah ada yang kering dan layu serta kondisi tanah retak – retak Engkus Kusnadi mengaku belum bersedia menyatakan kondisi tanaman bakal masuk kategori puso. Karena kemungkinan suatu saat terjadi hujan dan kondisi tanaman akan tumbuh kembali. Baik kondisi tanaman yang saat ini masuk ketegori berat dengan estimasi tumbuh yang hanya 15 persenan lagi.

Kondisi berat ini tingkat kerusakan lebih dari 50 % hingga 85 % yang kondisi seluruh daun layu menguning, menggulung dan tanaman mulai kerdil.

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah