Ini Dibalik Cerita Cemilan Tradisonal, "Kue Gabit" dari Cirebon yang Merupakan Buah Tangan Muhaimin

1 September 2023, 10:01 WIB
TIM PPL IAIN Cirebon saat mengunjungi kediaman Muhaemin, seorang usaha Kue Gapit di Cirebon /Foto/Tim PPL IAIN Cirebon/

KABARCIREBON - Pasti semua orang suka makan-makanan ringan atau cemilan, kadang cemilan bisa dimakan sambil menonton tv, mengisi waktu luang dan lain-lain. 

Ada salah satu cemilan tradisional yang bisa anda coba yaitu kue gapit.

Cemilan ini merupakan salah satu cemilan tradisional khas dari Cirebon. Kue gapit tersebut terbuat dari tepung tapioca dan beberapa bumbu yang menjadi bahan dasar utama.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Pempek yang Enak di Kota Semarang, Ada Pilihan Pempek Zakwan dan Pempek Wong Kito

Kue gapit berbentuk mirip kue simping Namun, jika simping memiliki diameter lebih lebar dengan ketebalan yang sangat tipis, dan kue gapit memiiki diameter lebih kecil dan tebal.

Untuk nama kue gapit sendiri konon diambil dari cara pembuatannya, dimana adonan kue digapit dua lempeng besi di atas tungku pembakaran.

Alhasil, adonan menjadi pipih, dan kue pun menjadi renyah ketika sudah matang.

Baca Juga: Mau Beli Motor Listrik Pingin Dapat Subsidi, Begini Cara Daftar dan Syaratnya

Kalian bisa coba kue gapit Muhaimin. Muhaimin atau yang biasa dipanggil  Iming ini tinggal di Desa Kalitengah, Kecamatan Tengah Tani,  Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar).

Muhaimin sudah menjalani usaha kue gapit ini selama 20 tahun, dimulai dari sekitar tahun 2003 Hingga sekarang.

Muhaimin sebelum memproduksi kue gapit sendiri, Ia juga bekerja di  tempat orang lain, namun karena usia dan kondisi fisiknya sudah tidak memungkinkan sehingga Muhaimin dan istrinya memulai prouksi kue gapit sendiri.

Baca Juga: Rela Bermacet Ria, Tradisi Kliwonan di Kompleks Pemakaman Wali Songo Cirebon Ini Dibanjiri Ribuan Warga

Akan tetapi, Muhaimin sudah 3 tahun di tinggal  istrinya sehingga Muhaimin pun sekarang melanjutkan usahanya hanya seorang diri. Produksi kue gapitnya Ia juga jalani di rumahnya sendiri.

“Saya memproduksi kue gapit setiap harinya sebanyak 20 bungkus dengan kisaran harga perbungkus  RP20.000 dan  untuk modal awalnya sendiri RP 200.000. Pemasaran kue gapit saya  pasok ke warung-warung dan warga sekitar.
Dalam proses pembuatan kue gapit saya mulai dari pukul 06.30 WIB hingga selesai” ujar Iming ditemui di kediamannya pada Kamis, 31 Agustus 2023.

Yang membedakan kue gapit buatannya dengan yang lain karena bentuknya yang lebih lebar.

Baca Juga: 100 Link Donwload Twibbon Hari Jadi ke 525 Kuningan Mungkas Udagan Nu Sajati Cocok Pasang di Medsos atau WA

Kue gapitnya biasanya disajikan dengan sambal kacang yang membuat cita rasa kue gapit menjadi lebih nikmat.(Aditia,Maya,Mutoharoh/Job/KC).***

Dapatkan informasi terbaru dan populer Kabar Cirebon di Google News.

 

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: IAIN Cirebon

Tags

Terkini

Terpopuler