Ketika Peredaran Uang Palsu di SPBU Berkurang, Ternyata Ini Penyebabnya!

13 April 2024, 00:55 WIB
Petugas SPBU saat melayani transaksi non tunai dengan menggunakan mesin EDC BRI di SPBU Rest Area 166 Cipali, Kabupaten Majalengka saat arus mudik dan balik lebaran 2024.* /Kabar Cirebon/Foto Muhammad Alif Santosa/

KABARCIREBON - MAHENDRA Bayu Segara (31 tahun) begitu cekatan menggunakan mesin Electronik Data Capture (EDC) BRI. Pria yang sudah 10 tahun bekerja di SPBU Rest Area 166 A Tol Cipali Kabupaten Majalengka itu, tidak perlu waktu lama untuk melayani pengisian BBM kendaraan pribadi.

Cukup masukan kartu debit ke dalam mesin EDC, lalu menekan nilai transaksi dan konsumen menyetujui, maka transaksi selesai. "Sekarang lebih cepat. Dan yang terpenting adalah lebih aman dari pembelian dengan uang palsu," tutur Mahendra Bayu Segara saat ditemui Kabar Cirebon di SPBU Rest Area 166 A Kabupaten Majalengka Cipali, jalur dari Bandung arah Jawa Tengah, Jumat, 12 April 2024.

Pria asal Desa Genteng, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Majalengka itu memegang posisi sebagai admin SPBU. Pekerjaannya tidak bisa dianggap sepele. Karena, ia memegang tanggungjawab yang besar. Salah satunya mencatat nilai transaksi harian, mingguan, hingga bulanan di SPBU lalu membuat laporan kepada pimpinan.

Baca Juga: Memasuki Hari ke Tiga Lebaran 2024, Sejumlah Tempat Wisata di Kabupaten Kuningan Terpantau Macet

Bukan hanya itu, termasuk juga setor uang tunai ke perusahaan melalui bank. Karenanya, ketelitian untuk memastikan uang asli atau palsu dan kecepatan dalam melayani pengisian BBM menjadi tuntutan profesinya sebagai admin SPBU.

Sebagaimana diketahui, SPBU salah satu tempat yang rawan terjadinya peredaran uang palsu. Makin tinggi transaksi dilakukan sacara tunai, maka potensi peredaran uang palsu rentan terjadi.

Apalagi, bila transaksi tunai dilakukan tengah malam, maka untuk menerapkan 3D (dilihat, diraba dan diterawang) terhadap uang kertas pecahan Rp 20 ribu, Rp 50 ribu, hingga Rp 100 ribu asli atau palsu agak sulit dilakukan.

Baca Juga: Tradisi Berebut Koin Recehan di Jalur Pantura Indramayu, Dedi Mulyadi Ajak Penyapu Jalan Naik ke Mobilnya

Karena, pola di SPBU adalah melayani terlebih dahulu baru menerima pembayaran. Celakanya, ketika konsumen menggunakan uang palsu, lalu buru-buru pergi. Maka, mengejarnya pun sangat sulit.

Namun, beda halnya dengan transaksi non tunai, pembayaran BBM dengan uang palsu dipastikan tidak terjadi. Makin banyak pengemudi kendaraan bermotor memilih transaksi non tunai di SPBU, maka peredaran uang palsu akan berkurang dengan sendirinya.

"Yang menggunakan uang palsu, pasti ada. Tapi, sekarang dengan transaksi non tunai menggunakan mesin EDC BRI atau pembayaran melalui QRIS, kami sangat terbantu. Transaksi aman karena terhindari dari peredaran uang palsu, lebih cepat dan tidak perlu ngasih uang kembalian," ujar Mahendra Bayu Segara.

Baca Juga: Dua Hari Usai Lebaran 2024, Ribuan Kendaraan Mulai Lintasi Jalur Pantura Cirebon

SPBU Rest Area 166 A sudah menggunakan mesin EDC BRI sejak tahun 2019, menjadi mitra BRI Branch Office Cirebon Gunung Jati. SPBU tersebut sangat aktif melayani pengisian BBM. Dalam sehari, SPBU Rest Area 166 A mengeluarkan BBM sebanyak 49 ribu ton per hari.

Tak hanya terhindar dari uang palsu, transaksi non tunai melalui mesin EDC BRI dan QRIS, juga mengurangi antrean panjang di SPBU terutama saat musim arus mudik dan balik lebaran 2024.

Karena, ketika pola one way atau satu jalur diterapkan, maka SPBU Rest Area 166 A meski berada di jalur mudik tetap digunakan. "Dengan transaksi non tunai, lebih cepat. Dampaknya, ya mengurangi antrean panjang di SPBU. Tapi saat ini, kebanyakan yang pakai transaksi non tunai itu kendaraan pribadi, untuk bus dan angkutan umum lainnya masih tunai," katanya.

Baca Juga: Mudik Lebaran, 2,8 Juta Kendaraan Lintasi Tol Astra Infra

Sementara itu, Kepala Cabang BRI Branch Office Cirebon Gunung Jati, Hoki Agusta Rino Atmaja didampingi Small Business Manager Prasapta Mufreno mengungkapkan, hampir di sepanjang pantura tol Cipali, SPBU di rest area telah menggunakan mesin EDC BRI dan QRIS untuk pembayaran non tunai.

Seperti di SPBU Rest Area Tol Cipali 166 A, 164, 207, 227 A, 228 dan di sepanjang sepanjang pantura. "Karena ini momen arus mudik dan balik lebaran 2024, maka kami berkewajiban mengecek mesin EDC BRI, untuk memastikan ada kendala atau tidak. Tak hanya di SPBU, termasuk juga di hotel dan rumah makan. Maka, ketika terjadi ada kendala langsung kami tangani," ujarnya kepada Kabar Cirebon, Senin, 15 April 2024.

Dijelaskan, SPBU yang menggunakan mesin EDC BRI cukup banyak. "Dan teman-teman operator, sudah support. Tidak ada kendala yang berarti. Mesin EDC BRI ini memiliki banyak kelebihan, ada kameranya seperti handphone dan banyak fitur lainnya," katanya.

Baca Juga: Sekda Kuningan Paling Dielu-elukan Jadi Cabup Masa Depan Namun Bagaimana Aturan Main di Pilkadanya?

Menurutnya, di tengah perkembangan teknologi digital yang begitu pesat maka pola transaksi dalam dunia bisnis juga terjadi pergeseran. Dan kini, kesadaran masyarakat melakukan transaksi non tunai makin tinggi.

"Jadi, fenomena sekarang, sudah jarang masyarakat pakai uang cash. Rata-rata transaksi non tunai. Karenanya, BRI hadir memfasilitasi pembayaran non tunai tersebut melalui merchant BRI baik mesin EDC maupun QRIS," tambahnya.(Muhammad Alif Santosa/Kabar Cirebon)

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler